Liputan6.com, Aceh Besar - Seorang gadis muda di Kabupaten Aceh Besar, Aceh menyediakan kesempatan belajar bagi anak-anak tidak mampu di kampungnya dengan cara mendirikan Taman Pendidikan Masyarakat (TPM).
TPM Tanyoe didirikan di Tanah Rencong ini demi memberi kesempatan belajar bagi anak-anak desa yang memang punya semangat tinggi untuk belajar. Tanyoe dalam bahasa Aceh berarti dari kita untuk kita. Di sini puluhan anak dan remaja Gampong Lambirah serta sekitarnya bisa belajar secara gratis.
Berbeda dari 3 tahun lalu, saat itu anak-anak usia sekolah lebih banyak menghabiskan waktu di warnet atau tempat penyewaan permainan komputer. Mereka telah kecanduan bermain bahkan pernah ditemukan seorang anak yang mencuri demi punya biaya untuk bermain game komputer.
Advertisement
Dari keprihatinan itulah, Husnul Khatimah Adnan yang akrab disapa Ka Imah mendirikan TPM Tanyoe di 2011,
"Awal kami mendirikan TPM ini hanya sederhana saja, cuma untuk menarik perhatian adik-adik yang mulai kecanduan dengan play stasion (PS) untuk bisa punya hobi yang lebih baik, yaitu belajar sambil bermain," kata dia seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/4/2015).
Husnul telah punya konsep. Karena anak-anak telah terbiasa bermain, Husnul memperkenalkan metode bermain sambil belajar. Cara Husnul ternyata disambut anak-anak dengan antusias. Berawal dari 5 murid saja, dalam 3 tahun telah 80-an anak ikut bergabung.
Dibantu relawan Lambiwood Community, TPM Tanyoe terus berkembang termasuk dengan tersedianya ruang pustaka berisi ratusan buku pelajaran.
Dalam usia 23 tahun, Husnul yang tengah menyelesaikan pendidikan strata dua atau S2 di bidang bahasa Inggris dan merupakan kandidat peraih Liputan 6 Awards 2015 ini menyatakan akan terus berjuang demi bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak.
"TPM ini tetap berlanjut dan sistemnya lebih kuat. Jadi saya berharap sistem ini bisa di-copy ke daerah-daerah terpencil lain yang ada di Aceh maupun di Indonesia," ujar Husnul. (Mar/Sss)