Liputan6.com, Cilacap - Zainal Abidin tengah menunggu waktu eksekusi mati. Upayanya untuk lepas dari hukuman mati lewat Peninjauan Kembali (PK) tahap 2 kandas.
Zainal kini lebih religius. Malam-malamnya dihabiskan untuk berdzikir mengingat nama Allah.
Zainal dinilai paling kuat dan sehat di antara terpidana mati yang lain. Setidaknya begitulah penilaian di mata kuasa hukumnya Ade Yuliawan.
"Mungkin Pak Zainal agak ngantuk karena begadang semalam untuk berzikir," kata Ade di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/4/2015).
Al Quran dan Kurma
Sementara, adik Zainal, Iwan Setiawan hanya bisa memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Dia juga sudah memenuhi permintaan Alquran dan kurma yang diminta oleh abangnys.
"Saya mohon untuk mendoakan Zainal, amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Mohon maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh Zainal," ujar Iwan.
Ketegaran hati Zainal juga ditangkap oleh mata Ketua MUI Cilacap Hasan Makarim. Dia melihat para terpidana lainnya juga sangat tegar dan kuat.
"Saya mimpin salat zuhur, keluarga, pengacara, dan terpidana. Dia tegar, bagus, kuat, hampir nangis," pungkas Hasan.
Zainal memiliki 2 anak. Anak pertama bernama Tiara kini sudah bekerja, sedangkan anak keduanya Roy masih bersekolah kelas 3 SMA.
Zainal Abidin bin Mgs Mahmud Badarudin adalah satu-satunya warga negara Indonesia. Ia lahir di Palembang, Sumatera Selatan, dan ditemukan bersalah atas kepemilikan 58,7 kilogram ganja
Dia ditangkap pada bulan Desember 2000 dan setahun kemudian diberi hukuman mati. Grasi itu ditolak pada Januari 2015. Mahkamah Agung (MA) menolak perkara Peninjauan Kembali (PK) kedua Zainal Abidin. PK pertamanya telah ditolak. (Ndy)