Liputan6.com, Sarolangun, Jambi - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti tiba di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Selasa pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB dengan menggunakan helikopter. Setibanya di Sarolangun, ia langsung mengecek kondisi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Limun yang pada Sabtu 25 April pekan lalu habis dibakar massa yang mengamuk.
"Insiden Mapolsek Limun (dibakar) karena kesalahan komunikasi antara aparat kepolisian dan masyarakat," ujar Badrodin.
Menurut Badrodin, kepolisian dan masyarakat juga dapat menjadi dua indikator utama pemicu insiden pembakaran Mapolsek Limun. "Bisa juga faktor kepolisian, ada polisi nakal, ada polisi narkoba, kalau ada yang demikian laporkan ke saya."
Mapolsek Dipindahkan
Sementara itu sejak hari ini Mapolsek Limun dipindah ke Kantor Desa Pulau Pandan yang lokasinya berjarak sekitar 500 meter. Menurut Bupati Sarolangun, Cek Endra, pemindahan Polsek Limun di kantor Desa Pulau Pandan sifatnya hanya untuk sementara.
Cek Endra atas nama Pemkab Sarolangun nantinya siap membantu rehab dan perbaikan Mapolsek Limun yang sebelumnya rusak dibakar massa.
"Nanti kita koordinasikan dengan Kapolres untuk pembangunannya," ujar Bupati Cek Endra.
Aksi bakar Mapolsek Limun oleh massa dipicu meninggalnya Edwar, pemuda 18 tahun warga Pulau Aro, Kecamatan Pelawan, Sarolangun saat dirawat di RSUD Sarolangun. Ia menderita luka di kepala bagian belakang.
Edwar diketahui meninggal usai ditembak oleh aparat kepolisian di Limun saat digelar operasi narkoba di wilayah itu pada Jumat malam 24 April 2015. Kematian Edwar itu memicu ratusan warga Pulau Aro menggeruduk Mapolsek Limun hingga membakarnya bersama rumah dinas kapolsek pada Sabtu 25 April lalu. (Ans/Mut)
Kapolri: Mapolsek Limun Dibakar karena Kesalahan Komunikasi
Pernyataan ini dikemukakan Kapolri Badrodin Haiti saat mengecek kondisi Mapolsek Limun, Sarolangun, Jambi, yang dibakar massa.
Advertisement