Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sinabung di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali menyemburkan awan panas. Semburan awan panas ini disertai aliran lahar dingin.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, guguran awan panas ini terjadi beruntun mulai sekitar pukul 17.00 WIB.
"Terjadi awan panas guguran beruntun pukul 17.02, 17.20, 17.33, 17.44, 17.47, 17.50, 18.03 dan 18.20 WIB," ujar Surono dalam pesan singkatnya, Selasa (28/4/2015) malam.
Surono menjelaskan, jarak luncur awan panas ini sejauh antara 3 sampai 4,5 kilometer ke arah Selatan, dan tinggi kolom abu vulkanik 2 kilometer dari puncak Sinabung.
"Status Gunung Sinabung masih tetap Siaga," jelas dia.
Terkait pandangan visual sekitara Sinabung, cuaca berawan, hujan, namun angin tenang hingga sedang ke barat daya. Sedangkan Sinabung tertutup kabut.
"Terjadi hujan dari pukul 15.20 sampai 18.00 WIB dengan intensitas gerimis hingga deras," ujar dia.
Surono menjelaskan, terjadi seismik atau rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, yakni 15 kali gempa guguran, 2 kali gempa hybrid, 1 kali gempa vulkanik dalam. Terekam juga tremor lahar hujan pada pukul 14.45 hingga 18.00 WIB, dan tremor vulkanik terus-menerus.
"Aktivitas vulkanik masih tinggi, status gunung Sinabung masih tetap Siaga. Masyarakat agar tidak beraktivitas dalam jarak 6 hingga 5 kilometer arah selatan dan tenggara, atau arah lainnya serta daerah bahaya dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung Sinabung," pungkas Surono. (Rmn)
Sinabung Kembali Semburkan Awan Panas, Status Siaga
Jarak luncur awan panas Sinabung sejauh antara 3 sampai 4,5 kilometer ke arah Selatan, dan tinggi kolom abu vulkanik 2 kilometer dari punca
Advertisement