Liputan6.com, Jakarta - Jelang ekskekusi hukuman mati, aksi simpati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran digelar di berbagai kota di Australia. Warga Australia tetap berharap hukuman mati terhadap kedua warga negara Australia itu bisa dibatalkan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi, Rabu (29/04/2015), ratusan Warga Australia berkumpul di Sydney dalam sebuah aksi simpati untuk Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Dengan menyalakan lilin, mereka mengungkapkan penolakan hukuman mati terhadap kedua terpidana sekaligus desakan agar Pemerintah Indonesia membatalkan eksekusi.
Sementara itu lokasi eksekusi di Nusakambangan telah menyiapkan berbagai kebutuhan hukuman mati, termasuk penyiapan ambulans dan peti mati.
Di Ibukota Canberra, sejumlah Warga Australia mendatangi Kantor Kedutaan Indonesia. Mereka berunjuk rasa dan meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersedia memberikan pengampunan.
Dengan tenggat pelaksanaan eksekusi yang kian dekat, Pemerintah Australia tetap mengupayakan pembebasan kedua warganya. Mentri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop menuturkan, hingga Selasa malam pihaknya terus berupaya secara diplomatik untuk menyelamatkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Julie Bishop juga mengungkapkan pihaknya belum menerima penjelasan lengkap terkait pelaksanaan eksekusi.
"Saya sudah bicara dengan Menlu Indonesia dan meminta pemberitahuan resmi waktu pelaksanaan eksekusi, tapi hingga kini kami belum menerima kabar itu. Namun pendampingan terus dilakukan melalui kedutaan maupun konsul kita di sana," ujar dia.
Tepat Selasa tengah malam, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dihadapkan pada regu tembak untuk menjalani hukuman mati. Keluarga kedua terpidana tidak dapat membendung kesedihan, begitu memperoleh kabar eksekusi hukuman mati telah dilaksanakan. (Nda/Rmn)