Liputan6.com, Bandung - Taruna Hiking Club (THC), organisasi yang menaungi Jeroen Hehuwat (39), Kadek Andana (27) dan Alma Parahita (32), akan menurunkan tim untuk mencari keberadaan ketiganya yang hilang kontak pasca-gempa di Nepal dengan kekuatan 7,9 skala Richter, beberapa hari lalu.
Ketua THC Grahito Handaru mengatakan, tim yang terdiri dari 3 orang, yaitu Gyaista Sampurno, Viktor Tumaang dan Agung Adijana bertugas menggali sumber informasi lebih dalam tentang keberadaan ketiganya.
"Kita juga bertujuan untuk mendorong pihak operator perjalanan atau trekking company untuk memprioritaskan pencarian di Langtang Region," ucap Grahito saat ditemui Liputan6.com di kawasan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/4/2015) malam.
Ia menjelaskan, 3 Orang yang diterjunkan ini merupakan ahli dan memiliki kapasitas di bidangnya serta memiliki sertifikasi SAR.
Untuk kondisi medan sendiri, Grahito menjelaskan belum mendapat inrfomasi lebih jelas hanya kondisi desa saat ini terputus terutama komunikasi dan akses jalan.
"Selain itu kontak terakhir dengan Lantang, heli sudah bisa terbang namun tidak bisa mendarat. Kita masih koordinasi," papar dia.
Rencananya, tim evakuasi ini akan berangkat pada Rabu 29 April siang nanti dengan perjalanan ke Jakarta, Kuala Lumpur sebelum bertolak ke Nepal.
"Kita berangkat dengan modal patungan, tapi persiapan telah kita lakukan sebaik mungkin. Mudah-mudahan kita bisa mendapat informasi tentang rekan-rekan kita," pungkas Grahito.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut ada sekitar 36 WNI yang berstatus sebagai wisatawan di negeri berjuluk Atap Dunia tersebut. Di antara puluhan WNI itu tercatat memiliki tujuan mendaki Gunung Everest.
Saat ini dari keterangan Kemlu, mereka berhasil mengontak 5 pendaki asal Tanah Air.
"Sementara ada 5 pendaki yang sudah berkomunikasi dengan kita," ucap Diplomat Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Hernawan Baskoro Abid kepada Liputan6.com, Selasa (28/4/2015).
"Di antaranya adalah Cecilia Enny, dokter Meinardi Mastur, dr Ahmad Novel, dr Prabudi, dr Eko Prasetyo," sambung dia.
Baca Juga
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal. (Ans)
Advertisement