Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi melepas keberangkatan Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia ke Nepal.
Dalam sambutannya, Menlu Retno menyebut pengiriman tersebut adalah bentuk kepedulian Indonesia terhadap Nepal yang tengah dilanda musibah akibat gempa bumi 7,9 skala ritcher pada Sabtu 24 April lalu.
Menurut mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu pengiriman bantuan ini sangat penting bagi Indonesia. Dengan adanya bantuan kepada Nepal, Indonesia telah menjalankan amanah dari Konfrensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 yang baru saja digelar pekan lalu.
"Baru-baru kita menyelenggarakan KAA, salah satu seruan dalam KAA adalah mengenai solidaritas negara Asia-Afrika," kata Retno di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).
Retno menjelaskan, bantuan itu merupakan bentuk solidaritas dari Pemerintah Indonesia. Bukan hanya untuk Pemerintah Nepal tapi juga bagi warga mereka.
Dia mengatakan, dalam keadaan menyedihkan ini, Nepal tak perlu merasa kesepian. Sebab, Indonesia akan selalu berada untuk membantu Nepal.
"Pemerintah dan rakyat Indonesia selalu berada bersama Pemerintah Nepal, rakyat Nepal dalam kondisi dan waktu sulit ini," kata Retno.
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal.
Seperti banyak daerah lain di Nepal, Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.
Korban tewas di Nepal hingga kini menembus 4000 jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Yus)