Sukses

Hasil Visum Anak Buah Menteri Susi Keluar Pekan Ini

Menteri Susi juga menyampaikan rasa sedihnya atas tewasnya salah satu anak buahnya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tewasnya Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kepulauan Aru Yoseph Sairlela menimbulkan beragam spekulasi. Sebab Yoseph meninggal dunia, saat proses investigasi terhadap PT Pusaka Benjina Resources tengah berlangsung.

Namun Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap bahwa penyebab tewasnya Yoseph segera terungkap melalui visum yang tengah dilakukan saat ini. Hasil visum tersebut diperkirakan dapat diketahui pada awal bulan depan.

"Hasil visum 3 (Mei) keluar. Apapun hasilnya PSDKP (Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) tetap menjaga akuntabilitas negara," ujar dia di Kantor Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2015).

Selain itu, Susi juga menyampaikan rasa sedihnya atas tewasnya salah satu anak buahnya tersebut. Dia berharap keluarga Yoseph bisa menerima kepergian Yoseph.

"Kami berduka atas kehilangan Yoseph Sairlela, mudah-mudahan arwah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tandas Susi.

Tewasnya Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kepulauan Aru Yoseph Sairlela menimbulkan beragam spekulasi. Sebab, Yoseph meninggal dunia saat berlangsung proses investigasi terhadap PT Pusaka Benjina Resources.

Yoseph Sairlela yang disebut sebagai salah satu saksi kunci dari kasus perbudakan terhadap anak buah kapal (ABK) asing yang bekerja di kapal milik PBR yang beroperasi disekitar perairan Benjina, Maluku.

Pada Sabtu 18 April 2015, Yoseph Sairlela ditemukan tewas di Hotel Treva, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.38. Dugaan sementara, Yoseph tewas karena mengalami serangan jantung di kamar hotelnya. (Rmn)