Sukses

Sejumlah SMP Gelar Geladi Bersih UN Berbasis Komputer

Rata-rata kendala yang dialami saat gladi bersih hanya bersifat teknis, seperti kekeliruan mengetik username atau password saat login.

Liputan6.com, Lumajang - Jelang Ujian Nasional (UN) tingkap SMP dan sederajat, sejumlah sekolah terus melakukan persiapan, khususnya yang akan menyelenggarakan ujian berbasis komputer. SMP Negeri 1 Lumajang, Jawa Timur sebagai satu-satunya sekolah di kabupaten tersebut yang mengikuti UN berbasis komputer melakukan geladi bersih.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (1/5/2015), selain geladi bersih, pihak sekolah juga mengantisipasi gangguan listrik dengan menyediakan genset. Kendati, pihak sekolah juga mengaku sudah mendapat jaminan dari PLN tidak ada pemadaman listrik.

Kendati demikian, Kepala SMPN 1 Lumajang Agus Salim mengaku pihaknya mendapat jaminan dari PLN  Unit Lumajang. Selama UN berlangsung, tidak ada pemadaman listrik di sekitar sekolah. Bahkan, petugas PLN akan ditempatkan di sejumlah gardu listrik untuk menjaga keamanan.

"PLN menyampaikan mendukung penuh. Bahkan mengatakan pengamanan listrik di SMPN 1 Lumajang ini akan dilakukan layaknya pengamanan presiden. Gardu-gardu yang ada disekitar SMPN 1 Lumajang ini akan dijaga oleh PLN, sehingga keamanan akan terjamin," ujar Agus.

Di Provinsi Jawa Timur sendiri, terhitung ada 11 sekolah yang sanggup mengikuti UN berbasis komputer.

Di tempat lain, hal sama juga dilakukan SMP Negeri 1 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Sebagai satu-satunya SMP di Kabupaten Klaten yang bisa menggelar UN berbasis komputer, pihak sekolah terus melakukan uji coba bagi para siswanya.

Umumnya kendala yang dialami oleh siswa hanya bersifat teknis, seperti kekeliruan pengetikan username atau password saat login.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjamin pelaksaan UN tingkat SMP pada Senin hingga Kamis tanggal 4-7 Mei mendatang akan berjalan lancar dan terkendali.

Menurutnya, selain sudah berkaca pada kendala yang timbul saat UN tingkat SMA, dikabarkan mental siswa juga sudah lebih percaya diri. Mereka tidak percaya pada bocoran soal palsu yang kian marak beredar jelang pelaksanaan UN.

"Bahan-bahan (berkas UN) dan lain-lain sudah di lokasi. Tadi pagi (Kamis, 30 April) kami melakukan video conference dengan seluruh provinsi di Indonesia. Dan alhamdulillah kita semua menyaksikan bahwa tidak ada masalah yang menghawatirkan. Insya Allah kita bisa melaksanakan dengan baik," terang Anies.

Senin 4 Mei esok, sekitar 3,7 juta siswa setingkat SMP di Indonesia akan melaksanakan ujian nasional. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.300 siswa akan menjalani UN berbasis komputer. (Nfs/Ado)