Sukses

Ciri-ciri Pria yang Tewas di GBK Saat May Day

Polisi masih mendalami kasus loncatnya pria di Stadion Gelora Bung Karno saat perayaan Hari Buruh atau May Day.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus jatuhnya pria di Stadion Gelora Bung Karno saat perayaan Hari Buruh. Meski tidak ditemukan identitas, ciri-ciri pria itu masih bisa dikenali.

Kapolsek Tanah Abang AKBP Harry Sulistyo mengatakan, saat jatuh dari atap stadion, korban dalam kondisi terbakar. Korban sempat terbentur panggung sebelum akhirnya jatuh ke lantai.

"Kondisinya luka parah di bagian kepala," kata Harry di GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (1/5/2015).

Polisi lalu mengidentifikasi korban yang sudah tidak bernyawa itu. Polisi tidak menemukan identitas yang melekat dalam tubuh korban.

"Korban ini laki-laki usia sekitar 40-45 tahun. Dia mengenakan baju berwarna hitam," imbuh dia.

Saat ini belum polisi masih terus menyelidiki kasus ini. Sedikitnya 4 saksi sudah diperiksa di Polsek Metro Tanah Abang dan Polres Metro Jakarta Pusat.

"Korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tutup Harry.

2 dari 2 halaman

Korban Buruh?

Korban Adalah Buruh?

Kapolsek Tanah Abang AKBP Harry Sulistyo belum bisa memastikan pria yang tewas di Stadion GBK itu merupakan satu dari ribuan buruh yang ikut merayakan May Day. Sebab tidak ada identitas yang ditemukan dari tubuh korban.

"Itu (buruh) belum tahu. Masih dalam pemeriksaan," kata Harry.

Untuk mengetahui pria itu buruh atau bukan, polisi akan meminta keterangan dari serikat buruh. "Buruh belum kita periksa, nanti akan kita periksa," tutup dia.

Peristiwa itu terjadi saat Ahmad Dhani bernyanyi di panggung. Tiba-tiba saja, seorang pria terjatuh dari atap GBK. Tubuh pria itu mengenai arah panggung yang sedang ramai.

Jasad yang sudah terbakar itu menghantam kerangka atap panggung yang terbuat dari besi. Atap terpal juga sempat terbakar di salah satu sisinya. Sampai akhirnya tubuh itu jatuh tepat di belakang panggung dan masih terbakar.

Acara langsung dihentikan. Tak lama kemudian, petugas kepolisian datang dan meminta buruh dan warga untuk menjauh dari korban. (Ali/Ans)