Sukses

BNN: Pecandu Narkoba di Jawa Timur Didominasi Perempuan

Hal itu berdasarkan hasil penelitian dan data pengguna yang direhabilitasi oleh BNN di Jatim.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di Jatim terhitung masih tinggi. Korbannya, baik itu pengguna maupun pecandu, mencapai ribuan orang. Korban dominan menimpa kaum perempuan.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNN Jatim) Brigadir Jenderal Iwan Abdullah Ibrahim, hal itu berdasarkan hasil penelitian dan data pengguna yang direhabilitasi oleh BNN di Jatim.

"Saya belum megang data pasti berapa persentasenya. Yang jelas korban narkoba didominasi perempuan. Tidak tahu apakah laki-laki lebih kecil jumlahnya karena pandai menyembunyikan sehingga sulit dideteksi," ujar Iwan di Surabaya, Sabtu (2/5/2015).

Dia menuturkan, dari Mei hingga sembilan bulan ke depan BNN menargetkan merehabilitasi 100 ribu orang secara nasional. Jawa Timur kebagian target 10 ribu pengguna atau korban narkoba.

Sementara ini, baru 500 orang yang sudah direhabilitasi oleh BNNP Jatim. Mereka tersebar di beberapa BNN di daerah. "Tujuh orang dikirim ke panti rehab di Badoka (Sulawesi) dan Lido (Bogor) karena pecandu berat. Mereka dari Surabaya dan Blitar," imbuh Iwan.

Target 10 ribu pengguna yang akan direhabilitasi ini berasal dari laporan pengguna atau keluarga pengguna sendiri dan razia petugas. Selama 9 bulan ke depan, BNNP akan menggalakkan razia seperti kos-kosan, apartemen, hotel, juga tempat hiburan malam.

"Sementara ini yang kami berhasil jaring baru di kos-kosan," lanjut dia.

Jika dirangking, pasar peredaran narkoba di Jatim saat ini menempatkan Surabaya sebagai peringkat pertama. Hal itu berdasar jumlah pengguna narkoba di Kota Pahlawan yang tertinggi di antara daerah lain di Jatim.

Setelah Surabaya, pasar empuk narkoba berikutnya adalah Malang dan Kediri. "Transaksi terbanyak ialah sabu," pungkas Iwan. (Ali/Ans)