Sukses

Tata Chubby Geger Tebet (Episode 2)

Kasus Tata Chubby membuka tabir baru dan menunjukkan bahwa industri prostitusi online membayang-bayangi industri prostitusi konvensional.

Liputan6.com, Jakarta Akun Twitter Tata Chubby begitu populer dan sempat menjadi topik yang paling dibicarakan. Perempuan cantik ini ditemukan tewas di kamar kosnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.

Dari hasil penyelidikan, Deudeuh alias Tata Chubby dibunuh oleh teman kencannya pada 11 April 2015, Sabtu malam. Aktivitas Deudeuh alias Tata Chubby di media sosial terutama Twitter, sangat membantu polisi membongkar kasus ini. Perempuan beranak satu itu diduga adalah pekerja seks komersial (PSK) yang memanfaatkan dunia maya.

Kasus ini membuka tabir baru. Industri esek-esek online menggeliat, membayang-bayangi industri esek-esek konvensional. Cukup membuka media sosial seperti Twitter, deretan Angel atau sebutan PSK online yang seksi muncul, merayu, bergentayangan menawarkan jasa pemuas hasrat kaum adam.

Secara acak, Tim Sigi Investigasi SCTV memilih salah satu akun untuk ditelusuri. Menyamar menjadi seorang pria yang tengah HBW alias haus belaian wanita, kami hubungi sang Angel lewat pesan singkat.

Bayar down payment atau tanda kesepakatan menjadi salah satu aturan yang wajib dipatuhi pelanggannya. Setelah tanda jadi dibayarkan maka lokasi pertemuan bisa disepakati.

Salah satu rusun di Jakarta jadi lokasi favorit para Angel untuk menggelar kencan mini tersebut. Angel yang kami temui ini sudah 3 tahun menjalani profesi sebagai online call girl. untuk bisa terus berkompetisi, akun-akun promosi yang mengkomersilkan dirinya pun dimanfaatkan secara maksimal dengan tujuan agar pelanggan yang tergiur ingin terus mencoba dan menambah pendapatan mereka.

Dunia prostitusi online ini banyak dilirik para Angel untuk bekerja mandiri. Selain bebas mengatur waktu kencan yang diinginkan, penggunaan ponsel pintar dan jejaring sosial bisa memangkas biaya mucikari. Salah satu trik menjerat pelanggan adalah dengan meminta posting testimoni dari teman kencannya yang akan jualan tentang kualitas "service yahud" yang diberikan sang Angel.

Buat para Angel, apartemen bukan lagi sekadar tempat tinggal. Lokasi ini punya fungsi ganda yaitu sebagai tempat tinggal dan juga menjadi lokasi kerja yang meninggalkan banyak cerita. Dari data Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, sedikitnya kurang lebih 13.500 rumah kos berdiri di Jakarta. Dari jumlah ini baru 80 persen yang sudah terdata dan hanya 11,5 persen yang mengantongi izin.

Kurangnya pengawasan dan regulasi yang tepat terkait rumah rumah kos ini menjadikan hunian sementara yang tumbuh di Jakarta kini justru cenderung disalahgunakan. Salah satunya mengarah ke tempat-tempat prostitusi terselubung.

Fakta baru ini terungkap setelah kami mencari perbandingan di tempat berbeda. Salah satu rumah kos yang terkesan rapat dan mirip tempat tinggal pribadi jadi lokasi blusukan kami berikutnya. Terbukti ternyata 2 lokasi kos yang kami datangi bebas dan longgar dari pengawasan.

Setelah kasus Tata Chubby terungkap dan munculnya ekses miring seputar hunian sementara seperti apartemen dan kos-kosan yang cenderung dijadikan lapak-lapak bisnis yang menyerempet pelanggaran hukum, pengurus rumah susun mulai mengetatkan aturan main terkait para penghuninya.

Di sisi lain belum adanya pembaharuan regulasi yang pas untuk mengatur kemungkinan buruk dari aktivitas penghuni rumah kos maupun apartemen, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola.

Bagaimana cara kerja industri prostitusi online tersebut? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (3/5/2015), di bawah ini. (Nda/Ado)