Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat kunjungan dari siswa Sekolah Global Sevila Pulomas, Jakarta Timur. Berbagai ekspresi lucu ditunjukan anak-anak saat gubernur yang akrab disapa Ahok itu menyalami mereka.
Sekitar 100 siswa yang didampingi orangtua dan guru mendatangi ke Balaikota sejak pukul 13.00 WIB. Setibanya di Balaikota, siswa kelas 3, 4, dan 5 langsung masuk ke Balai Agung tempat mereka akan bertemu Ahok.
Ahok baru tiba di ruangan sekitar pukul 13.45 WIB. Mengenakan batik bernuansa cokelat, Ahok datang dari arah belakang kursi anak-anak.
Siswa yang duduk di barisan paling belakang mendapat kesempatan bersalaman pertama dengan Ahok. Begitu melihat suami Veronica Tan itu masuk, para siswa mulai beranjak dari kursi.
Mereka berusaha mendekati Ahok yang masuk dari sisi kiri. Beberapa anak tampak sibuk mengeluarkan ponsel dari tas atau saku baju seragam batik biru mereka.
Wajah ceria sangat terpancar setelah mereka berhasil bersalaman dengan Ahok. Beberapa dari mereka bahkan tidak percaya akhirnya bisa memegang tangan sang gubernur.
"Yes! aku bisa menyentuhnya. Aku tidak percaya," seru seorang anak perempuan sambil mencium tangannya sendiri setelah bersalaman dengan Ahok, Rabu (6/5/2015).
Sejak awal bersalaman dengan anak-anak, mantan politisi Golkar dan Gerindra itu tidak henti-hentinya tersenyum. Kacamatanya sesekali merosot karena sedikit menunduk menyambut tangan dari anak-anak yang ingin bersalaman.
Keriuhan itu seketika hilang saat Ahok mulai duduk di kursi putih yang berada di bagian depan Balai Agung. Anak-anak yang semula berada tidak pada posisinya langsung kembali ke kursi masing-masing untuk mendengarkan paparan dari Ahok.
Ahok juga pernah dikunjungi 20 murid Taman Kanak-kanak (TK) dari Dharma Bangsa yang penasaran dengan cita-cita sang gubernur semasa kecil.
Didampingi sekitar 6 guru, bocah-bocah itu bergantian bertanya kepada Ahok. Dia pun mendengarkan dengan seksama pertanyaan mereka, misalnya, soal sepeda motor yang suka berhenti sembarangan, termasuk cita-citanya.
"Saya ingin jadi konglomerat, dengan uang saya bisa bantu orang miskin. Orang miskin datang banyak ke pabrik, pabrik saya sempat tutup. Bapak saya bilang cocoknya saya jadi pejabat biar bisa bantu," ujar Ahok menjawab pertanyaan anak-anak itu di Balai Agung, Balaikota, Jakarta, Kamis 26 Maret 2015. (Mvi/Mut)
  Â