Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok bercerita tentang pengalamannya kala memimpin Belitung Timur dan Jakarta. Setelah mencicipi rasanya memimpin kedua daerah itu, Ahok menilai menjadi orang nomor 1 di Jakarta lebih mudah.
Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu mengungkapkan, hal ini lantaran Jakarta didukung oleh finansial yang baik. Saking baiknya, uang Rp 1 triliun jadi terasa kecil bagi Ahok.
"Dulu saya pikir uang Rp 1 triliun itu besar sekali. Lihat pengembang buat apartemen Rp 1 triliun keren. Tapi, pas di Jakarta uang ini kecil," kata Ahok dalam sambutannya di Inagurasi Women For The World di Balaikota, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Tahun ini, Ahok berencana mengucurkan dana Rp 1 triliun untuk para pedagang kaki lima. Uang itu untuk modal usaha mereka. Untuk mendapatkan bantuan modal itu, para PKL harus terdaftar di DKI Jakarta dan menggunakan e-money.
"Uang Rp 1 triliun itu mah kecil, kita bisa beli UPS (uninterruptible power supply) Rp 12,1 triliun kok buat sekolah," ujar Ahok.
Peryataan ini juga sengaja disampaikan Ahok untuk menyindir bawahannya yang takut menerima uang dalam jumlah besar. Menurut dia, banyak pejabat yang ragu diberi uang dalam jumlah banyak untuk menjalankan program-program DKI Jakarta.
"Dulu kan gelondongan. Sekarang sudah e-budgeting mereka harus tahu berapa harga satuannya. Padahal saya bilang, bapak sebut saja mau uang berapa saya kasih, DKI mampu kok," tandas Ahok. (Ndy/Sun)
Ahok: Dulu Saya Pikir Uang Rp 1 Triliun Besar, Sekarang Kecil
Gubernur Ahok bercerita tentang pengalamannya kala memimpin Belitung Timur dan Jakarta.
Advertisement