Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus melakukan olah TKP penggerebekan rumah mewah yang menjadi sarang penipuan bisnis online di Cilandak, Jakarta Timur. Ke-34 WNA tanpa izin tinggal ini diduga merupakan korban perdagangan manusia.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (7/5/2015), bermodal puluhan telepon, komputer, tablet juga kalkulator mereka dengan lihai menjalankan penipuan online.
Tingkah mencurigakan para pelaku bisnis online ini rupanya tercium penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dalam penggerebekan, seorang warga negara asing tewas tertembak karena mencoba kabur.
"Jadi mereka ini pada saat proses rekrutmennya, dari sana sampai datang ke sini diurus oleh sindikat ini. Sampai di sini mereka kemudian dari airport dibawa ke TKP, kemudian diajarkan bagaimana cara melakukan penipuan," kata Kasat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan.
Baik 19 WNA pria dan 14 WNA wanita kini masih menanti proses pemeriksaan. Sebagian dari mereka juga telah berpakaian tahanan. Polisi kini terus mengumpulkan barang bukti dan membawa bertahap pada WNA ke kantor imigrasi kelas 1 Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan intentif .
Ke-34 warga negara asing ini dibawa dari Tiongkok dan tidak memiliki izin tinggal. Mereka diduga merupakan korban perdagangan manusia yang diperas tenaganya dalam penipuan bisnis online. (Mar/Ali)