Liputan6.com, Bandung - Longsor susulan terjadi di puncak tebing Kampung Cibitung, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 17.00 WIB Kamis 7 Mei kemarin. Longsor yang terjadi sekitar 15 detik menggerus tanah dan jatuh hingga sejauh 100 meter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (8/5/2015), meski tidak sehebat longsor yang terjadi pada Selasa 5 Mei lalu, namun longsor susulan ini tetap berbahaya.
Dengan kondisi tersebut evakuasi korban pun terpaksa dihentikan sementara. Tak hanya longsor susulan, tim evakuasi juga mewaspadai retakan tanah selebar 1 meter dengan panjang mencapai 100 meter.
Terkait ledakan pipa gas yang ada di lereng bukit, Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) memastikan tak ada hubungannya antara longsor dan ledakan pipa gas.
Selain curah hujan yang cukup tinggi, longsor bisa terpicu akibat perubahan lahan perbukitan dari yang awalnya hutan menjadi lahan pertanian dan kerap tidak mengikuti kaidah konservasi alam.
Bencana longsor juga kerap terjadi karena sekitar 41 juta jiwa masih tinggal di daerah perbukitan rawan longsor. Hingga hari ini 5 orang meninggal dunia akibat longsor di Pangalengan, 4 orang masih dalam pencarian, 7 luka berat dan 5 luka ringan. (Dan/Mut)
Longsor Susulan di Pangalengan Bandung Masih Terus Terjadi
Pasca-longsor, tim evakuasi di Pengalengan, Bandung mewaspadai retakan tanah selebar 1 meter dengan panjang mencapai 100 meter.
Advertisement