Sukses

Sahabat: Pilot Sugeng Jago Merakit Pesawat

Di mata sahabat, mendiang pilot pesawat latih untuk SEA Games yang terbakar tersebut merupakan sosok profesional yang baik dan ramah.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Sugeng Sukarsono, pilot pesawat yang terbakar di Pangkalan Udara (Lanud) Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis kemarin, meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, siang tadi pukul 12.45 WIB. Di mata sahabat, Sugeng merupakan sosok profesional yang baik dan ramah.

"Pak Sugeng orangnya sangat baik. Dia ramah, supel, dan mudah berbaur dengan orang lain. Saya sangat berduka, tadi dikasih tahu (meninggal dunia) habis salat Jumat," ujar salah satu sahabat korban yang enggan disebut namanya di RSPAD Gatot Soebroto, Jalan Abdul Rahman Saleh Nomor 24, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2015).

Pria paruh baya tersebut mengaku mengenal Sugeng sejak 2008 silam. Perkenalannya bermula dari sebuah proyek perakitan pesawat Jabiru J-430 di SMKN 12 Bandung, Jawa Barat.

"Meskipun sipil, beliau itu termasuk penerbang hebat. Jam terbangnya tak diragukan. Pak Sugeng ini juga bisa merakit pesawat. Dia ngajar di beberapa SMK Penerbangan," terang dia.

Instruktur Perakitan Pesawat

Selain pilot, Sugeng juga dikenal sebagai instruktur perakitan pesawat di Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI). Ia juga mengajar siswa di beberapa SMK merakit pesawat yang dinamai Jabiru J-430. Seperti di SMKN 12 Bandung, SMK 29 Jakarta, dan SMK Penerbangan Nusantara Ketaping, Padang, Sumatra Barat.

Penerbang senior kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu juga membuat terobosan luar biasa. Ia merakit pesawat jenis Jabiru dengan modifikasi mesin mobil Honda Jazz. Pembuatan pesawat bermesin mobil Honda Jazz ini diharapkan mampu menekan biaya perawatan yang sangat mahal.

Sulap Honda Jazz Jadi Pesawat

"Dulu Pak Sugeng bilang, kalau pesawat jenis Jabiru olinya harus beli dari luar negeri serta bahan bakar yang mahal. Sedangkan oli dan bahan bakar dari pesawat mesin Honda Jazz ini bisa beli di mana saja tidak perlu beli dari luar negeri," kenang sahabat mendiang Sugeng.

Silinder mesin pesawat yang dirakit para pelajar SMK ini menggunakan mesin Honda Jazz. Sementara gear box depan dan belakangnya menggunakan Viking yang diproduksi dan diimpor dari Amerika Serikat. Sedangkan mounting mesin dan engine cooling dibuat keseluruhan oleh anak bangsa.

Sugeng Sukarsono mengalami kecelakaan saat menerbangkan pesawat tipe Swayasa Single milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) dengan nomor regiatrasi PKS-317, Kamis 7 Mei 2015. Pesawat tersebut diduga gagal mendarat dengan baik hingga habis terbakar sekitar pukul 11.50 WIB.

Pilot Sugeng yang merupakan penerbang tunggal keluar dari pesawat dalam kondisi tubuhnya terbakar. Korban sempat dilarikan ke RS Bhakti Husada Pamulang, Tangerang Selatan sebelum akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto akibat luka bakar serius mencapai 70%. Korban mengembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif di Ruang ICU pada pukul 12.45 siang tadi. (Ans)