Sukses

Balita di Banten Gemar Makan Batu Bata

Perawakan N kurus dengan perut buncit mirip penderita balita gizi buruk. Bahkan, Wasi diduga menderita penyakit hepatitis.

Liputan6.com, Serang - Seorang balita di Kota Serang, Banten, bernama N, memiliki kebiasaan aneh. Balita 2,5 tahun itu doyan memakan serpihan batu bata merah yang biasa digunakan untuk membuat rumah.

Kebiasaan aneh yang dijalani anak pasangan Haf dan Ham, sudah berlangsung sejak satu setengah tahun lalu.

"Kami cuma bisa pasrah, enggak bisa apa-apa. Soalnya kalau N nggak diperbolehkan makan (batu bata) pasti nangis," kata sang ayah, Ham, saat ditemui di kediamannya di Kasemen, Banten, Minggu (10/5/2015).

Kedua orang tua N, yang sehari-hari bekerja sebagai penarik gerobak dan berpenghasilan tak menentu di Pasar Induk Rau Kota Serang menjelaskan, meski memakan batu bata, N masih tetap mengonsumsi nasi, bubur, atau makanan lain. Namun, N paling sering memakan batu bata setiap harinya.

Perawakan N sendiri kurus dengan perut buncit mirip penderita balita gizi buruk. Bahkan, N diduga menderita penyakit hepatitis.

"Uwis suwe, sing lagi umur setahun mangan batu bateu (sudah lama, dari umur 1 tahun makan batu bata). Maune lakeu panganan jeh neng umahe (tadinya tidak ada makanan dirumahnya)," kata kakak N dengan polosnya, H.

Saat ditemui dikediamannya, orangtua N sedang memperoleh konseling dan pengawasan dari sejumlah pemuda yang tergabung dalam Relawan Fesbuk Banten News (FBn).

Menurut komunitas relawan yang mengumpulkan bantuan melalui media sosial ini, kondisi yang menimpa Wasi sangat mengkhawatirkan.

"Ekonomi mereka kurang mampu. Dinding rumahnya cuma bata disusun, bukan ditembok. N menderita gizi buruk sudah lama," kata koordinator relawan FBn, Imam Munandar, di tempat yang sama. (Sun/Yus)