Sukses

Cerita Bangkitnya Laksmi dan Kuwanto Pedagang Kecil Pasar Johar

Tak hanya Laksmi, ada juga Kuwanto yang berjualan sayur-mayur.

Liputan6.com, Semarang - Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, belum bisa ditempati para pedagang sejak kebakaran besar melahap pada 9 Mei 2015. Namun begitu, para pedagang kecil mulai bangkit.

Mereka yang barang-barang dagangannya selamat dari kebakaran itu mulai berjualan. Mobil pick up dimanfaatkan untuk menggelar dagangan mereka di jalan-jalan sekitar Pasar Johar.

"Hanya timbangan dan beberapa pisau saja yang saya tinggal. Ada juga cool box. Tapi tak ada dagangan apalagi uang yang ikut terbakar," kata Laksmi kepada Liputan6.com di lokasi, Semarang, Jawa Tengah, Senin pagi (11/5/2015).

Laksmi memilih menggelar dagangannya di Jalan Beteng, dekat dengan pasar Kanjengan yang berada satu kompleks dengan Pasar Johar. Ia mengaku sempat panik ketika mendengar tempatnya mencari nafkah terbakar pada Sabtu lalu.

"Saya berpikir, anak-anak makan apa? Bagaimana harus membayar cicilan dan tanggungan-tanggungan lain. Tapi akhirnya dengan modal bismillah saya tetap kulakan dan akhirnya berjualan di sini," ujar dia.

Ia memilih tempat itu setelah melihat-lihat lokasi di sekitar pasar yang terbakar. Meski menggelar dagangannya di jalan raya, ia tidak khawatir ditertibkan. Alasannya situasi darurat dan banyak yang memanfaatkan bahu jalan untuk parkir.

(Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Mengais-ngais

Tak hanya Laksmi, ada juga Kuwanto yang berjualan sayur-mayur. Ia menggelar dagangannya di Jalan Wachid Hasyim dengan cara yang sama, yakni memanfaatkan mobil pick up yang biasa digunakan untuk kulakan.

"Saya baru hari ini berjualan. Kemarin libur. Kios saya ludes. Ada beberapa dagangan seperti bawang merah, bumbu-bumbu, timbangan dan juga lapak saya yang terbakar. Kalau dihitung-hitung mungkin ada kalau Rp 5 juta," ucap Kuwanto.

Kuwanto beruntung sudah memiliki relasi pemasok sayuran dari Bandungan. Kabar terbakarnya Pasar Johar juga sudah menyebar ke kalangan pemasok sehingga tak jarang mereka memberi kemudahan dengan memberlakukan pembayaran di belakang.

"Nanti malam atau besok pagi saya ambil barang sambil membayar dagangan yang saya ambil hari ini," ujar Kuwanto.

Sejauh ini memang masih sedikit para pedagang yang menggelar kembali dagangannya. Rata-rata mereka adalah pedagang besar yang membutuhkan tempat luas dan biasa meninggalkan dagangannya di kios pasar.

Pedagang pakaian, buku-buku, jam, kacamata, juga penjual barang-barang keperluan rumah tangga di Pasar Johar pun masih belum berjualan. Bahkan terlihat ada di antara mereka yang mencoba mengais-ngais bekas kebakaran untuk menemukan barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan. (Ndy/Mut)