Liputan6.com, Jakarta - Polisi membongkar praktik prostitusi online bertarif fantastis melibatkan artis dan model tanah air. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, prostitusi sudah sejak lama masuk ke dunia kelas atas yang pelanggannya berasal dari kalangan pejabat negara.
"Sudah masuk ke papan atas mah dari saya masih ngompol sudah ada bos," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (11/5/2015).
Menurut dia, para pelanggan dari pekerja seks komersil (PSK) kelas atas itu juga tidak main-main. Bukan tidak mungkin, oknum pejabat bisa masuk dalam daftar pelanggan mereka.
"Yang pakai (PSK kelas atas)-nya juga banyak oknum pejabat kok. Cuma kita munafik saja pura-pura nggak tahu," imbuh dia.
Ahok merasa tidak heran, kalau para pejabat bisa membayar hingga puluhan juta rupiah hanya untuk bisa kencan dengan wanita penjaja seks kelas atas itu. Uang hasil korupsilah yang disinyalir digunakan untuk membayar jasa kencan singkat itu.
"Bisa bayar mahal, ada duit-duit korupsi. Korupsi baru bisa pakai tuh," pungkas Ahok.
Jajaran Polrestro Jakarta Selatan mengungkap jaringan prostitusi. Kali ini tidak main-main, mucikari yang ditangkap bisa menjajakan PSK dengan harga Rp 80 juta-Rp 200 juta.
'Wanita penghibur' pun bukan dari kalangan biasa. Mulai artis hingga model majalah dewasa disebut-sebut masuk dalam 200 wanita 'koleksi' sang mucikari. Dalam penangkapan itu, polisi menangkap artis AA bersama sang mucikari saat diduga akan melayani pelanggannya di hotel bintang 5. (Mut)
Ahok: Banyak Pejabat Jadi Pelanggan PSK Kelas Atas
Ahok menilai prostitusi sudah sejak lama masuk ke dunia kelas atas yang pelanggannya berasal dari kalangan pejabat negara.
Advertisement