Sukses

Ahok: Saya Nggak Mau Sopir Punya Istri 3 Gara-gara Jemput Sampah

Masih banyak oknum sopir nakal yang asal menjemput sampah bukan pada tempatnya. Hal inilah yang membuat Gubernur Ahok mengerutkan dahi.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah sampah di Ibukota tak kunjung rampung. Apalagi masih banyak oknum sopir nakal yang asal menjemput sampah bukan pada tempatnya. Akibatnya, sampah yang seharusnya diangkut malah terbengkalai. Hal inilah yang membuat Gubernur Ahok mengerutkan dahi.

"Saya nggak mau oknum sopir yang kaya raya punya istri 3 gara-gara jemput sampah seenaknya," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu di Balaikota Jakarta, Senin (11/5/2015).

Untuk memenuhi kebutuhan truk pengangkut sampah, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini masih menyewa di perusahaan swasta. Namun, mereka tidak mengangkut sampah dari lokasi yang ditentukan. Melainkan di tempat lain, seperti pemakaman dan restoran.

Kondisi ini membuat biaya sewa menjadi semakin besar. Tapi tidak sebanding dengan sampah yang seharusnya diangkut. Guna mengatasi hal ini, Ahok berencana memasang global positioning system (GPS) pada setiap truk sampah.

"Makanya saya wajibkan pakai GPS semua," tutur Ahok.

Ahok mengungkapkan, biaya sewa truk sampah sangat besar. Pada 2014 saja, Pemprov DKI harus merogoh kocek hingga Rp 400 miliar untuk sewa truk. Padahal, uang itu bisa digunakan untuk membeli truk baru seharga Rp 500 juta.

"Kalau kamu punya Rp 400 miliar buat sewa, kamu dapat berapa? 800 Unit. Butuh nggak sewa? Kamu beli 800 biji, keliling aja ke kampung-kampung deh. Kita itu nggak niat. Jadi memang nggak niat, ada sesuatu yang aneh di Jakarta. Tapi nggak apa-apa lah, aku kan orang paling sabar," ujar Ahok.

Truk yang sudah dipasang GPS nantinya masuk ke sistem smart city Jakarta. Sehingga masyarakat dapat mengetahui truk-truk tersebut ada di mana saja. "Kalau dia keluar dari situ kita tangkap. Itu yang mau kita bikin," tegas Ahok. (Ndy/Sun)