Sukses

Bawa Bendera Kuning dan Keranda, Mahasiswa Kepung Kantor Menpora

Mahasiswa yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Anti-Intevensi ini mengibarkan 100 bendera kuning.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta. Dalam aksinya, mereka membawa serta keranda dan bendera kuning sebagai bentuk protes atas kisruh sepakbola, yang terjadi di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Termasuk pembentukan tim transisi yang memakan biaya Rp 2 miliar.

Mahasiswa yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Anti-Intevensi ini mengibarkan 100 bendera kuning. Satu keranda juga diletakkan di depan gerbang kantor Kemenpora sebagai simbol matinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Menurut mereka, tim transisi hanya akan menambah kisruh sepakbola yang kini tengah melanda Indonesia.

Koordinator aksi, Bayu Mahendra dalam orasinya menyatakan, olahraga kini sudah jadi sasaran kisruh, selain Polri dan KPK. Menpora Imam Nachrowi, kata dia, juga harus bertanggung jawab atas penggunaan dana Rp 2 miliar untuk operasional tim transisi.

"Menpora harus mempertanggungjawabkan dana APBN yang digunakan untuk tim transisi," ujar Bayu di lokasi, Jakarta, Senin (11/5/2015).

Mereka menilai, Imam Nachrowi patut diperiksa penegak hukum atas penggunaan uang itu. Kalau terus digunakan, Imam tak ubahnya seperti pencuri uang rakyat.

Pada Jumat 8 Mei 2015, Menpora telah mengumumkan 17 nama tim transisi yang mempunyai tugas untuk menggantikan peran PSSI setelah dibekukan. Dengan pembentukan tim transisi, Menpora ingin mencegah terjadinya kasus pengaturan skor hingga memberantas mafia sepakbola. (Ndy/Mut)