Liputan6.com, Surabaya - Partai Demokrat mengundang Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk hadir dalam Kongres ke-IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-La, Surabaya 11-13 Mei 2015. Namun, keduanya belum bisa dipastikan hadir.
"Ibu Mega telah menerima saya, Mas Ibas, dan Mas Agus Hermanto. Beliau mengatakan kepada saya, sejak terpilih menjadi ketum, banyak kesibukan dan agenda pada bulan ini sudah ditetapkan. Tapi Ibu Mega mengatakan akan berusaha hadir," ujar Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5/2015).
Baca Juga
Dia menambahkan, jika Megawati tidak bisa hadir, dia berjanji akan mengutus orang DPP PDIP untuk menghadiri Kongres Demokrat.
Sedangkan Presiden Jokowi, ujar Syarief, menyatakan akan berusaha tetap hadir. Namun Syarief memaklumi, jika Jokowi berhalangan hadir karena banyaknya agenda sang Presiden. "Kita lihat saja nanti, mudah-mudahan datang," kata dia.
Syarief menegaskan, meskipun keduanya belum 100 persen bisa hadir, hal ini bukan menandakan hubungan antara PDIP dan Partai Demokrat buruk. Malahan sebaliknya, langkah ini merupakan komunikasi yang baik.
"Kita selalu pelihara suasana politik membangun komunikasi yang lebih baik, tentu Ibu Mega kan Presiden ke-5 Indonesia, jika hadir tentu komunikasinya akan lebih baik lagi dan membuat rakyat senang," tutur Syarief.
Tapi, lanjut Syarief, komunikasi yang baik bukan menajdi tanda bahwa Demokrat akan menaruh kadernya sebagai menteri di Kabinet Kerja. Sebab, Demokrat tetap berkomitmen menjadi partai penyeimbang.
"Memang ini signal bagus, di mana kita akan mendukung pemerintah jika performanya bagus, tapi kalau tidak bagus akan kita berikan masukan. Tetapi bukan menjadi menteri. Kami komit dengan menjadi partai penyeimbang. Kami tidak pernah ingin menjadi menteri," ucap Syarief Hasan.
Kongres IV Partai Demokrat dilaksanakan di Surabaya pada 11-13 Mei 2015. Kongres akan dibuka Selasa 12 Mei besok. Kongres digelar untuk memilih ketua umum baru. Nama SBY disebut-sebut akan terpilih secara aklamasi sebagai ketum. (Mvi/Sun)
Advertisement