Sukses

Pengamat: Selain Menteri, Jokowi Juga Harus Rombak Desain Ekonomi

Ia dituntut memilih calon menteri yang bisa menyelesaikan persoalan ekonomi jangka pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana reshuffle sejumlah posisi di Kabinet Kerja kian santer. Sejumlah menteri bidang perekonomian menjadi sorotan publik menyusul melemahnya rupiah dan kebijakan kenaikan harga BBM, elpiji, dan tarif dasar listrik.

Publik pun mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera melakukan perombakan di dalam kabinetnya, terutama terhadap menteri yang kinerjanya dinilai kurang maksimal.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Agung Suprio mengatakan, yang perlu di-reshuffle bukan hanya menterinya. Desain ekonomi Jokowi juga menjadi salah satu hal yang penting untuk dirombak.

"Saya melihat bahwa menteri-menteri tidak sepenuhnya salah. Seperti ketika kenaikan BBM pasti ada rapat kabinet. Yang salah adalah desain ekonomi Jokowi. Jadi tidak hanya menteri saja yang diganti, tapi juga desain ekonomi," ucap Agung dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2015).

Kendati Agung melihat ada desain ekonomi Jokowi yang baik, yakni strategi jangka panjang. Namun, pemerintah juga tidak bisa mengabaikan persoalan ekonomi jangka pendek, seperti melemahnya rupiah yang berimbas pada kenaikan harga-harga kebutuhan lainnya. "Persoalan ekonomi tidak bisa ditunggu nanti-nanti."

Selain itu, Jokowi juga diminta untuk lebih selektif memilih pengganti jika reshuffle dilakukan. Ia dituntut memilih calon menteri yang bisa menyelesaikan persoalan ekonomi jangka pendek.

"Jika reshuffle dilakukan, harus ada lelang jabatan. Siapa yang bisa menangani ekonomi jangka pendek, ya itu yang harus dipilih," demikian Agung. (Ado)

Video Terkini