Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit meluruskan, jabatan yang baru saja diamanatkan bukan berfungsi sebagai juru bicara atau jubir Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jabatan ini lebih menerjemahkan gagasan Presiden.
"Tugasnya adalah melakukan update kepada Presiden, mengenai berita terkini dan isu-isu strategis harian yang menjadi isu publik dan keprihatinan bersama, membantu tim menuangkan gagasan presiden dalam pidato," kata Sukardi kepada Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Menurut Sukardi, Jokowi sudah memiliki banyak juru bicara. Jumlahnya tidak hanya 1, melainkan 34 orang. "‎Semua menteri adalah jubirnya Presiden Jokowi," ujar dia.
‎Jabatan Tim Komunikasi Presiden Jokowi diungkapkan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tim ini beranggotakan 2 orang, yakni Teten Masduki dan Sukardi Rinakit.
Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Agus Pambagio menilai, Presiden Jokowi sebaiknya memiliki juru bicara. Penunjukan jubir ini bertujuan agar Jokowi memiliki waktu berpikir, sebelum mengeluarkan pernyataan ketika diminta keterangan media.
"Perlu ada juru bicara untuk jadi bumper, jadi tameng. Daripada ketika Jokowi tidak tahu, dia hanya ketawa saja," kata Agus Pambagio, di Jakarta, Minggu 10 Mei lalu.‎
Menurut Agus, keberadaan juru bicara tidak akan menghalangi Jokowi dengan masyarakat. Bila ada hal-hal yang dirasa perlu, maka Presiden bisa memberikan pernyataannya secara langsung tanpa melalui juru bicara. (Rmn)
Sukardi Rinakit: Tim Komunikasi Presiden Jokowi Bukan Jubir
Menurut Sukardi Rinaki, Jokowi sudah memiliki juru bicara 34 orang.
Advertisement