Sukses

Sultan Hamengkubuwono Belum Kirim Surat Sabda Raja ke Kemendagri

Sultan mengatakan, hingga saat ini, adik-adiknya belum mau berdiskusi langsung dengannya.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X belum mengirimkan surat penjelasan Sabda Raja termasuk perubahan nama gelarnya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sultan masih membahas dengan pihak keluarga.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu juga harus masih menyiapkan draf yang akan disusun dari hasil rapat keluarga tersebut sebelum dikirim ke Kemendagri.

"Belum belum (dikirim) kami masih internal dulu," ujar Sultan di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (13/5/2015).

Sultan mengatakan, dalam pembahasan itu dia membuka kesempatan kepada adik-adiknya untuk turut serta. Namun, kesempatan ini apakah akan digunakan oleh adik adiknya yang berseberangan dengannya, dia tidak mengetahui pasti.  "Ya kalau mau (adik adik)," kata dia.

Sultan mengatakan, hingga saat ini, adik-adiknya belum mau berdiskusi langsung dengannya. Adik-adik Sultan yang diwakili KGPH Hadiwinoto belum memberikan informasi adanya komunikasi khusus terkait dengan Sabda Raja ataupun Dawuh Raja.

"Belum ada," kata Sultan.

Usai pertemuan antara adik adik Sultan yang berdomisili di Jakarta beberapa waktu lalu belum ada lagi pertemuan antara Sultan dengan para pangeran ini. Sultan pun juga membantah pernah bertemu dengan adiknya yang bernama GBPH Prabukusumo usai pertemuan dengan adik adiknya dari Jakarta itu.

Sri Sultan Hamengku Bawono X mengeluarkan Sabda Raja dan Dawuh Raja. Sabda Raja yang dikelurkan pada 30 April 2015 berisi mengenai perubahan gelar Sultan.

Sedangka Dawuh Raja yang dikeluarkan pada 5 Mei 2015 di Siti Hinggil berisi mengenai perubahan gelar putri pertamanya yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Sabda Raja dan Dawuh Raja menimbulkan pertentangan terutama adik-adik Sultan. (Mvi)

Â