Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono dalam pembukaan Kongres IV Partai Demokrat dinilai sebagai sinyal positif bagi kubunya.
Loyalis Agung, Fayakhun Andriadi merasa Demokrat mengakui Golkar kepengurusan kubu Agung. Dengan disapanya Agung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sambutannya, juga merupakan sikap konsisten pemerintah yang mengakui mereka.
"(Sapaan mereka) artinya pemerintah konsekuen dan konsisten dengan sikap pemerintah, yang mengakui Golkar Agung Laksono sesuai SK Menkumham. Juga dengan Demokrat menghormati sikap pemerintah," ujar Fayakhun melalui pesan singkat, Rabu 13 Mei malam.
Sekretaris Fraksi Golkar di DPR kubu Agung itu juga mengatakan, undangan Demokrat dalam kongres tersebut sebagai salah satu bentuk sinyal mendukung pemerintah.
"Artinya, Demokrat mengambil sikap tidak mau berseberangan dengan pemerintah," ujar dia.
Fayakhun juga menganggap, ini sebagai salah satu optimisme kubunya dalam menunggu putusan hasil Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada Senin 18 Mei 2015.
"Saya punya idealisme dan keyakinan (dengan sikap Presiden dan Partai Demokrat). Semoga Tuhan memberi jalan dan melindungi (Partai Golkar kubu Agung)," pungkas Fayakhun.
Dalam pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa 12 Mei 2015 malam, Agung Laksono yang notabene Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, sempat disebut-sebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sambutannya.
Sementara kehadiran Agung Laksono sempat luput dari sorotan awak media, karena saat hadir tak berbarengan dengan para ketua umum partai atau menteri lainnya. (Rmn)
Agung Laksono Hadir di Kongres Demokrat Dinilai Sinyal Positif
Loyalis Agung Laksono, Fayakhun Andriadi menilai undangan Demokrat kepada Agung dalam kongres sebagai sinyal dukungan.
Advertisement