Sukses

Sopir Laka Maut di Bogor Masih Berstatus Mahasiswa

Ranto Ramanda Sinambela (20) ternyata masih berstatus sebagai mahasiswa D3 di salah satu kampus di Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Tersangka kecelakaan maut di Bogor, Ranto Ramanda Sinambela (20) ternyata masih berstatus sebagai mahasiswa D3 di salah satu kampus di Bogor. Di bangku kuliahnya, dia baru semester 3.

"Di kampus ngambil D3, fakultas teknik," kata Ranto di Unit Kecelakaan Mapolres Bogor Kota, Rabu 13 Mei 2015.

Selama di Bogor, Ranto tinggal bersama kakeknya di daerah Pancasan, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. "Kalau orangtua saya tinggal di Medan," ujar anak pertama dari 4 bersaudara itu.

Usai kecelakaan maut, Ranto mengaku tidak bermaksud melarikan diri. Melainkan mencari perlindungan. "Kalau mau kabur saya bisa saja langsung masuk tol. Pas ada polisi, makanya saya berhenti," kata Ranto yang sebagian wajahnya memar akibat dikeroyok warga.

Dirinya mengaku, malam itu sempat menenggak 2 gelas anggur intisari di sebuah warung jamu di daerah Empang, Bogor Tengah. "Nggak tiap hari, paling seminggu 2 kali minum intisari," ungkap dia.

Mobil SUV Toyota Fortuner bernomor polisi F 1507 EB, yang dikemudikan Ranto Ramanda Sinambela menabrak sejumlah warung makanan di Jalan Ahmad Yani II depan SMP Negeri 8, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 12 Mei lalu sekitar pukul 23.30 WIB.

Dalam kecelakaan tersebut, seorang warga bernama Ng Tjau Tjai (63) warga Bojong Neros RT 1 RW 3 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor tewas di tempat dan anaknya Tjau Tjiau alias Anto (28), mengalami luka parah di bagian kaki. (Rmn)