Liputan6.com, Jakarta - Libur Kenaikan Isa Almasih jatuh pada Kamis kemarin. Para pekerja tetap harus masuk pada Jumat ini, barulah libur kembali pada Sabtu dan Minggu. Jadwal libur seperti ini akrab disebut hari kejepit nasional atau harpitnas.
Saat-saat seperti ini, biasanya para pekerja, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) memanfaatkan jatah cuti mereka. Tapi, tidak sedikit pula yang memilih bolos bekerja.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menyadari itu. Pria yang karib disapa Ahok itu juga merasakan hal ini di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
"Kelihatan kan yang olahraga lebih sedikit ya? Semua ngajuin cuti, banyak yang ngajuin cuti itu. Ya potong saja cutinya," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Namun bagaimana bagi mereka yang sengaja bolos agar jatah cuti tidak terpotong? Ahok tidak ambil pusing dengan hal ini, karena para PNS secara otomatis tidak akan mendapat Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).
"Sanksi kan TKD hilang. TKD dinamis kalau dia nggak jelas harus dipotong," imbuh dia.
Hal ini, kata dia, juga berlaku bagi PNS yang kedapatan terlambat. Menurut Ahok, tidak pantas PNS terlambat, sekalipun saat harpitnas seperti ini, walau hanya 5 menit.
Meski banyak potensi pelanggaran, Ahok enggan menyidak para PNS-nya itu. Dia percaya pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang memang bertugas pula me-monitoring PNS nakal.
"Nggak usah sidak, lihat saja absennya. Santai saja. Nanti BKD akan periksa," pungkas Ahok. (Ndy/Sss)
Gaya Santai Ahok Hadapi PNS Nakal saat Harpitnas
Ahok tidak ambil pusing.
Advertisement