Liputan6.com, Semarang - Partai Golkar kubu Agung Laksono mengadakan syukuran di rumahnya dengan mengundang anak yatim. Acara itu digelar jelang putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait sengketa kepengurusan Golkar.
Kubu Agung terkesan percaya diri bahwa Majelis Hakim PTUN tidak akan mengabulkan gugatan kubu Aburizal Bakrie atau Ical.
Namun Politikus Golkar loyalis Ical, Bambang Soesatyo menanggapinya dengan santai. Dia mengatakan tidak perlu cemas terhadap apa yang dilakukan kubu Agung Laksono.
"Kita santai-santai saja. Karena kita yakin kebohongan akan kalah. Kebenaran tidak bisa dikalahkan. Tuhan tidak mungkin bisa dikibulin (dibohongi), meski pakai doa-doa anak yatim," ujar Bambang melalui pesan singkat, Sabtu (16/5/2015).
Anggota Komisi III DPR itu optimistis bahwa kubu yang menang di PTUN. Dia menilai bahwa Munas Golkar di Ancol itu tidak layak. Hal ini dinilainya sudah diketahui Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para hakim.
"Jokowi, JK, dan para hakim saja tahu bahwa Munas Golkar di Ancol itu abal-abal. Faktanya, Bareskrim menambah dua tersangka baru. Sebentar lagidari keterangan para saksi akan mengarah kepada pihak penyelenggara dan penyandang dana Munas Golkar jadi-jadian tersebut," jelas Bambang.
Menurut Bambang, adanya penambahan dua tersangka terkait pemalsuan dokumen Munas Golkar di Ancol kian menegaskan bahwa acara yang diselenggarakan tim penyelamat Partai Golkar adalah munas jadi-jadian.
"Dan itu akan menguatkan keyakinan hakim, baik di pengadilan Jakarta Utara maupun di PTUN untuk membatalkan SK Menkumham sekaligus mengesahkan hasil Munas Golkar di Bali," pungkas Bambang. (Ali)