Sukses

Dipecat Ahok, Eks Kepsek SMAN 3 Jakarta Kaget

Ahok memecat Retno karena dianggap lebih mementingkan wawancara dengan stasiun TV ketimbang mendampingi anak didiknya menghadapi UN.

Liputan6.com, Jakarta - Eks Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti mengaku terkejut dengan surat pemecatan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Retno dipecat melalui Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena tidak berada di sekolah saat menjelang ujian nasional hari pertama dimulai.

"Saya terkejut menerima surat keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan yang memberhentikan saya sebagai Kepala SMAN 3 Jakarta," kata Retno di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2015).

Retno mengaku dirinya padahal sudah meminta maaf dan klarifikasi ke Ahok pada 27 April 2015.‎ Tetapi SK pemberhentian itu tetap keluar dan diterimanya pada 11 Mei lalu. "Surat klarifikasi tidak pernah ditanggapi tetapi justru langsung menerima surat pemberhentian," kata Retno.

Retno juga kecewa karena tidak pernah mendapat informasi tentang terbitnya SK pemecatan itu sebelumnya. Namun, ‎pada 8 Mei 2015 atau 3 hari sebelum SK itu diterima, sudah ada pelantikan Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta yang baru.

"Seharusnya berdasarkan asas keterbukaan, Disdik Pemprov DKI memberitahukan terlebih dulu sebelum adanya pelantikan," ucap dia.‎‎
‎
Ahok resmi memecat Retno Listyarti dari jabatannya karena dianggap lebih mementingkan wawancara dengan stasiun televisi ketimbang mendampingi anak didiknya menghadapi UN pada Senin 13 April 2015.

Saat pelaksanaan UN tingkat SMA dan sederajat itu, Retno tidak ada di sekolahnya. Akan tetapi dia berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang tengah meninjau pelaksanaan UN.

Retno juga melayani permintaan wawancara langsung sebuah stasiun televisi swasta di sekolah itu. Ia beralasan, berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut Jokowi dan Anies dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI). Hal ini membuat Ahok berang.

"Dia tulis pada saya, saya tiba kembali pukul 07.26 WIB. 07.30 WIB teng sudah mulai. Anak-anak jam 07.00 WIB sudah masuk, sudah ngisi-ngisi. Apakah begitu penting wawancara TV?" ujar Ahok. (Ado/Mut)