Sukses

Usai Dilantik, 649 Pejabat DKI Jakarta Jalani Tes Urine

Tes urine ini bukan yang pertama. Tes urine juga pernah dilakukan saat perombakan jabatan struktural besar-besaran 2 Januari 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta baru saja melantik 649 pejabat baru di tingkat Eselon III dan IV. Usai pelantikan, para pejabat baru itu pun langsung berfoto ria. Namun, mereka tidak diperbolehkan meninggalkan halaman Balaikota karena akan langsung menjalani tes urine.  

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Sapari mengatakan, tes urine dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkoba di tubuh para pejabat baru itu. Sebab, tidak boleh ada satu pun pejabat yang terkena narkoba.

"Jangan sampai ada pejabat yang merupakan pengguna narkoba," kata Sapari di Balaikota, Jakarta, Senin (18/5/2015).

Tes urine ini bukan yang pertama. Saat perombakan jabatan struktural besar-besaran 2 Januari 2015, tercatat 4.676 pejabat DKI menjalani tes urine. Sempat ditemukan kandungan morfin pada seorang PNS. Tapi kandungan itu ternyata berasal dari obat yang dikonsumsinya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika menegaskan, tidak boleh ada pejabat di DKI Jakarta yang terlibat narkoba. Kalau terbukti, PNS tersebut akan langsung dipecat. "Kita tidak ada toleransi untuk pengguna narkoba di tubuh Pemprov DKI," tandas Agus.

Sebelum menjalani tes urine, para pejabat terlebih dulu mengisi formulir tentang riwayat obat yang pernah dikonsumsi.

BNNP sedikitnya menggunakan 7 parameter untuk mendeteksi berbagai macam jenis narkoba seperti inex, ekstasi, sabu-sabu, ganja, kokain, morfin, dan heroin di dalam urine. "Hasil dari tes narkoba akan segera kami serahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," pungkas Sapari. (Sun/Mut)