Liputan6.com, Yogyakarta - Kepergian Eri Yunanto telah diikhlaskan oleh ayahanda, Bernard Nuryanto. Pendaki yang jatuh di kawah Gunung Merapi itu ditemukan tak bernyawa setelah beberapa hari pencarian.
"Kami sudah mengikhlaskan," ucap Bernard di rumah duka, Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (19/5/2015).
Di rumah tersebut sudah ada karangan bunga berisi ucapan turut berduka cita dari rekan keluarga Eri. Beberapa pelayat pun sudah berada di sana. Termasuk Sentot Haryawan, sahabat orangtua si pendaki.
Sentot mengaku tengah menunggu koordinasi dengan tim SAR untuk menentukan langkah selanjutnya setelah jenazah Eri berhasil dibawa turun gunung. Apakah akan dimakamkan atau harus menunggu.
"Saat ini dari informasi HT baru proses evakuasi dari puncak, sampai di Pos Selo sekitar jam 17.00," kata Sentot.
Dia mengatakan, warga sudah berkoordinasi untuk membantu keluarga mempersiapkan pemakaman Eri nanti. Jenazah Eri, kata dia, rencananya akan dimakamkan di TPU desa setempat sekitar 200 meter dari rumah korban.
"Pemakaman sudah dipersiapkan, tidak jauh dari sini hanya 200-an meter, Pemakaman Biru Lor," pungkas Sentot.
Sementara, ucap dia, keluarga pun sudah menggelar pengajian berturut-turut sejak Minggu malam 19 Mei 2015.
Eri Yunanto (21) terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi pada Sabtu 16 Mei 2015 sekitar pukul 11.00 WIB. Mahasiswa semester 6 Universitas Atmajaya Yogyakarta tersebut terpeleset saat akan turun dari puncak Gunung Merapi usai berfoto.
Korban jatuh di kedalaman kurang lebih 150 meter. Kondisi dalam kawah Gunung Merapi sendiri memiliki temperatur ekstrem, sampai beberapa ratus derajat celcius. (Ndy)