Liputan6.com, Makassar - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan menggelar aksi prakondisi jelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (20/5/2015), dalam aksinya mahasiswa sempat menahan truk tanki Pertamina dan menjadikannya sebagai panggung orasi. Para demonstran menilai kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dianggap tidak berpihak terhadap masyarakat kecil.
Demonstrasi yang dilakukan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar itu sempat diwarnai ketegangan saat aparat kepolisian meminta agar mahasiswa menghentikan aksi penyanderaan truk tangki.
Advertisement
Akibat ulah mahasiswa menyandera truk tangki Pertamina, Jalan Sultan Alauddin yang merupakan jalan penghubung utama Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa mengalami kemacetan hingga beberapa ratus meter.
Sementara itu, puluhan massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah terlibat saling dorong dengan petugas kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat yang melakukan penjagaan aksi di depan Istana Negara. Saling dorong bermula saat mahasiswa mencoba menembus barikade kepolisian untuk masuk ke dalam Istana Negara demi menyampaikan aspirasi.
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut agar Presiden Jokowi mengembalikan Trisakti sebagai kiblat bangsa, menjalankan Nawacita sesuai konstitusi, mereshufel menteri berkinerja buruk, dan menyelesaikan konflik antar lembaga hukum. Mereka berjanji jika tuntutannya tidak dikabulkan akan kembali turun ke jalan pada hari ini (20/5/2015) dengan massa yang lebih besar. (Vra/Mut)