Sukses

Ahok: Belum Korbankan Jiwa Raga, Diminta Tak Korupsi Saja Susah

Secara teori, kata Ahok, saat ini sulit menemukan orang yang bekerja dengan semangat tanpa korupsi dan bermain-main anggaran

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei kerap menjadi momen menggelorakan semangat nasionalisme bangsa terutama kalangan muda. Tapi, Gubernur DKI Jakarta Ahok punya pandangan sendiri tentang makna Harkitnas.

Bagi pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama, perjuangan bangsa Indonesia saat ini belum seperti para pendiri bangsa. Dulu, setiap warga negara rela mengorbankan jiwa dan raga bagi kemajuan bangsa.

"Kita itu belum berikan jiwa raga kok, disuruh nggak korupsi saja susah banget. Suruh kerja yang benar saja susah. Enggak diminta jiwa raga lho," ujar Ahok usai upacara Harkitnas di lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Secara teori, kata Ahok, saat ini sulit menemukan orang yang bekerja dengan semangat tanpa korupsi dan bermain-main anggaran. Hal itu tidak semudah saat menyanyikan lagi 'Bagimu Negeri'.

"Nyanyi sih pinter semua jiwa raga bagimu negeri," imbuh dia.

Menurut Ahok, rakyat tidak akan menuntut banyak pada pemerintah. Jika semua pejabat dan PNS dapat melayani dengan baik. Sehingga tidak ada lagi yang menyulitkan rakyat hanya karena tidak ada uang pelicin.

"Rakyat nggak pernah minta jiwa raga kok, rakyat cuma minta PTSP layanin yang benar, sampah dipungut yang benar, terus kerja yang benar jamnya. Sudah digaji gede kerja masih enggak benar," pungkas Ahok. (Mut)

Video Terkini