Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 jatuh pada 20 Mei 2015. Selain upacara, ada peringatan unik yang dilakukan untuk memperingati Harkitnas tersebut.
DPR salah satunya, memperingati Harkitnas dengan mengadakan pameran budaya nusantara yakni menggelar pameran Keris Nusantara yang digelar di Gedung Kura-kura kompleks Parlemen.
"Pameran ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa dan pameran keris ini salah satunya," kata Kepala Bagian Humas DPR Jaka Dwi Winarko di lokasi pameran, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Jaka mengatakan, pameran Keris ini juga digelar untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya budaya bangsa. Gagasan diadakannya pameran keris ini berasal dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Ide ini awalnya dari Pak Fadli dan telah menjadi suatu keputusan Pimpinan DPR yang mana nantinya akan menjadi acara rutin tahunan sebagai bentuk apresiasi terhadap para penggiat dan pecinta budaya di seluruh Indonesia," tandas Jaka.
Keris yang dipamerkan tersebut mayoritas milik Fadli Zon yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Ada juga beberapa keris milik pengacara kondang Adnan Buyung Nasution.
Golok Milik Tjahjo Kumolo
Baca Juga
Selain itu, turut dipamerkan juga golok yang panjangnya sekitar 1,5 meter milik Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang dihiasi bertuliskan kaligrafi Arab.
Acara dimulai dengan pemutaran film dokumenter tentang keris nusantara yang sudah memiliki usia berabad-abad. Setelah itu, Ketua DPR Setya Novanto memotong pita tanda dimulainya pameran keris yang akan digelar sampai 25 Mei 2015.
Setelah membuka, politisi Partai Golkar itu melihat-lihat keris yang berasal dari seluruh penjuru nusantara. Dia lalu berhenti pada golok milik Tjahjo Kumolo.
"Pasti karena punya keris ini, dia bisa jadi menteri," canda Novanto.
Sementara, Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang juga seorang kolektor keris mengatakan, pameran tersebut digagas demi menjaga warisan budaya tanah air. Kedepannya, DPR tidak hanya akan menggelar pameran keris saja.
"Nanti saya usulkan ada pameran lukisan, seni-seni khas nusantara lainnya," kata Fadli. (Mvi)
Advertisement