Liputan6.com, Subang - Pemerintah terus menyelidiki beredarnya beras palsu yang diduga terbuat dari bahan sintetis. Ahli gizi menegaskan, jika benar beras palsu berbahan dasar plastik, maka sangat berbahaya apabila dikonsumsi terus-menerus.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (20/5/2015), hari ini Tim Liputan6 membawa sampel beras yang diduga palsu yang kemungkinan terbuat dari bahan sintetis ke balai besar penelitian tanaman padi di Subang, Jawa Barat.
Saat diuji dengan memberikan tekanan ke butiran beras, butiran itu pecah. Sama seperti beras asli. Namun, saat dimasak memang ada kejanggalan. Belum lama dimasak, sudah muncul kerak nasi di dasar alat penanak nasi.
Para peneliti butuh waktu lebih lama untuk bisa menyatakan beras itu asli atau palsu. Ahli gizi mengingatkan masyarakat untuk waspada. Jika beras yang diduga dari bahan dasar sintetis itu dikonsumsi manusia, bisa mengakibatkan penyakit kanker.
Menteri Perdagangan sudah memerintahkan penyelidikan soal dugaan beras plastik.
Heboh beras palsu yang diduga terbuat dari bahan sintetis berawal dari tukang bubur di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, Jawa Barat. Janggal lihat hasil masakan, tukang bubur sekaligus nasi uduk ini menyebarluaskan ke media sosial.
Baca Juga
Polsek Bantar Gebang, Bekasi, juga sudah melakukan penyelidikan awal penemuan beras yang diduga palsu tersebut. (Nda/Mvi)
Advertisement