Sukses

Sukses Digelar, Liputan 6 Awards Lahirkan Para Inspirator

Selain kategori Life Time Achievement, Liputan6 Awards juga memberikan penghargaan lainnya untuk 5 kategori.

Liputan6.com, Jakarta - Malam puncak Liputan 6 Awards 2015 sukses diselenggarakan oleh SCTV pada Rabu 20 Mei 2015 pukul 21.30 WIB. Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden yakni Jusuf Kalla dan sejumlah  menteri kabinet.

Jusuf Kalla hadir dan memberikan penghargaan untuk kategori Life Time Achievement yang diberikan kepada almarhumah Een Sukaesih atas perjuangannya mendidik anak-anak di sekitar rumahnya dengan keterbatasan fisik yang dideritanya.

Selain kategori Life Time Achievement, Liputan6 Awards juga memberikan penghargaan lainnya untuk 5 kategori. Yakni kategori Inovasi, Lingkungan, Anak Muda Inspiratif, Pemberdayaan Ekonomi, dan Sosial Pendidikan.

Berikut peraih penghargaan dari 5 kategori tersebut:

1. Katagori Inovasi dimenangkan oleh I Gede Wenten dengan karya membran penyaring air kotor yang digunakan pada Tsunami Aceh tahun 2004.
2. Kategori Lingkungan dijuarai oleh Vinsensius Nurak. Dia menyingkirkan rivalnya berkat karya mengubah hutan tandus menjadi subur dan hijau.
3. Kategori Anak Muda Inspiratif diraih oleh Aprillyani Sofa Marwaningtyaz. Dia sukses mengembangkan biofungisida atau pembasmi jamur dari limbah pohon randu. Biofungisida karyanya juga memiliki harga yang lebih murah.
4. Kategori pemberdayaan ekonomi dimenangkan oleh Elin Najar Arifin. Berkat buah tangannya, ratusan warga  di Magelang Jawa Tengah sukses berpenghasilan dari kompetisi design di Internet
5. Kategori sosial pendidikan dipegang oleh Nursyida Syam yang memiliki kepedulian terhadap anak-anak di Lombok Utara, NTB. Dia membangun pusat-pusat belajar dan menggalang gerakan gemar membaca.

Tahun ini SCTV pun memberikan satu kategori khusus bagi mereka yang memiliki semangat tinggi dan menginspirasi banyak orang, yakni kategori Pantang Menyerah. Mereka adalah:

1. Getun Tri Aenah. Seorang yang berprestasi di sekolah walau memiliki keterbatasan fisik.
2. Mulyana. Pria tuna daksa yang memegang rekor dunia cabang renang paralympic.
3. Limin Buntung yang mencari nafkah dengan ikut sanggar topeng betawi kendati tanpa kaki tanpa tangan kanan.
4. Sabar Subadri. Dia melukis dengan dua kakinya dan hasilnya dipamerkan hingga karyanya mulai dikenal .
5. Safrina Rovasita. Penyandang cacat otak, cerebral palsy yang justru menjadi guru, motivator, dan banyak menulis buku. (Ali)