Sukses

Jokowi: Jangan Gunakan Kartu Sakti untuk Beli Pulsa

Presiden Jokowi meluncurkan kartu sakti sebagai realisasi dari program Nawa Cita yakni Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat.

Liputan6.com, Makassar - Presiden Joko Widodo meluncurkan kartu sakti baru sebagai realisasi dari program Nawa Cita. Kartu sakti baru itu yakni Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB).

"Di sini saya luncurkan sekaligus saya berikan kartu untuk penyandang disabilitas berat. Ada 445 kartu yang akan saya bagikan di sini," ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (22/5/2015).

Didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Jokowi menjelaskan penggunaan kartu ASPDB.

"Di kartu disabilitas ini sudah ada KIS setiap bulannya, diberikan bantuan Rp 300 ribu. Kemudian bisa diambilnya 4 bulan sekali," lanjut Jokowi.

Selain membagikan kartu ASPDB, Jokowi juga menyerahkan secara simbolik Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera ke sejumlah warga Makassar. Presiden menegaskan, kartu sakti tersebut tidak hanya dibagi di Makassar, tapi di seluruh Indonesia.

"Kartu-kartu ini tidak hanya dibagikan di Makassar tapi ke seluruh Indonesia dengan total 88 juta warga penerima KIS, 22 juta penerima KIP, 16,3 juta penerima KKS, dan 22 ribu penyandang disabilitas yang mendapatkan ASPDB," tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpesan kepada anak-anak penerima KIP agar memanfaatkan bantuan pemerintah sebaik-baiknya untuk keperluan pendidikan. Ia berharap, anak-anak bisa menjadi lebih rajin belajar.

"Saya harap anak-anak yang sudah terima KIP semuanya harus belajar. Jangan kebanyakan nonton televisi, apalagi sinetron, nanti tidak bisa pintar," ujar dia.

Jokowi juga berharap kepada masyarakat untuk selalu hidup sehat. Ia juga menekankan agar KIS digunakan sebagaimana mestinya. Selain itu, mantan Walikota Solo itu juga melarang kartu sakti digunakan untuk membeli pulsa.

"Kalau sakitnya ringan seperti batuk, pilek, flu tidak usah ke rumah sakit. Cukup ke puskesmas. Kalau batuknya parah atau sakit keras lainnya baru dibawa ke rumah sakit. Nanti bapak ibu gratis biayanya. Kemudian dana ini juga nggak boleh dipakai beli pulsa. Kalau dipakai beli pulsa nanti kartunya saya cabut," tandas Jokowi. (Sun/Ans)