Sukses

WO Perenggut Kursi Pelaminan

Wedding Organizer (WO) Wawai Bride yang mereka percayakan menghilang, membawa kabur uang calon pasangan pengantin hingga Rp 1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi indah duduk di kursi pelaminan sirna sudah. Semua kebahagiaan pun raib. Suhirman dan Santi kini hanya bisa gigit jari, setelah WO atau Wedding Organizer Wawai Bride yang mereka percayakan menghilang.  

Suhirman dan Santi adalah pasangan calon pengantin asal Kembangan, Jakarta Barat yang sedianya menikah pada 17 Mei lalu. Pasangan itu sudah menyetorkan Rp 20 juta untuk momen terindah mereka kepada WO tersebut.

Suhirman dan Santi ternyata bukan satu-satunya pasangan yang menjadi korban penipuan Wawai Bride. Diduga masih ada 60 pasangan lagi yang terancam gagal menggelar pesta pernikahan, akibat WO tak bertanggungjawab itu.

Bahkan, Wawai Bride diduga membawa kabur uang milik para pasangan pengantin mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Polrestro Jakarta Barat akhirnya meringkus pasangan suami istri yang diduga pemilik Wawai Bride di Cengkareng, Jakarta Barat.

Pasangan suami istri yakni Ali Mahmudin dan Bulan Sri Wulan Sibarani langsung ditahan dan ditetapkan tersangka, dengan dugaan kasus penggelapan dan penipuan. Keduanya diduga menggelapkan uang puluhan juta rupiah milik pelanggannya.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Rudi Herianto Adi Nugroho mengatakan, pihaknya telah menahan Ali. Diduga uang yang digelapkan kedunya kepada masing-masing calon pasangan pengantin sekitar Rp 70 juta.

"Sudah kita tetapkan tersangka. Rata-rata kerugian setiap orang kisaran Rp 70 juta," kata Rudi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin 25 Mei 2015.

Rudi menjelaskan modus yang digunakan keduanya adalah dengan cara memberikan promosi kepada pelanggannya, sehingga tertarik menggunakan jasa WO miliknya.

"Modusnya dengan memberikan promosi, agar orang tertarik untuk menggunakan WO tersebut. Ini sudah ada beberapa bukti yang kita kumpulkan, ada sejumlah berkas juga," kata Rudi.

Sementara, polisi belum menahan Wulan lantaran masih sakit. Perempuan berumur 43 tahun itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri akibat sakit diabetes.

"Karena kondisi kesehatan yang buruk, tersangka WS belum menjalani pemeriksaan. Tunggu pulih dulu. Sementara suaminya yang diperiksa dulu," jelas Rudi.

Ali dan Wulan dikenakan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. Keduanya terancaman hukuman penjara di atas 5 tahun.

Biaya Berobat

Wawai Bride kemungkinan besar tidak dapat mengembalikan uang tersebut kepada para pelangganya, lantaran telah habis untuk biaya pengobatan.

Di hadapan penyidik, Ali mengaku ia terpaksa menggunakan uang tersebut lantaran kondisi sang istri yang terus memburuk akibat sakit diabetes dan komplikasi lainnya.

"Kita terpaksa ambil uang itu. Kita juga harus gali-tutup lubang," ucap Ali di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin 25 mei 2015.

"Duitnya terpaksa saya pakai buat pengobatan istri. Kita kan ke dokter enggak satu tempat saja," sambung dia.

Ali belum dapat memastikan dapat mengganti uang para pelanggannya yang telah digunakan. Tapi ia berencana menjual seluruh aset usahanya, seperti gaun pengantin.

"Nanti mau jual aset. Gaun ada banyak, satunya bisa Rp 7 juta," ucap Ali.

Ali juga mengaku tidak melarikan diri ke Salatiga, Jawa Tengah, saat buron akibat kasus yang membelitnya. Ia berdalih, kepergian dia bersama istri lantaran mencari pengobatan alternatif untuk istrinya, yang menderita diabetes.

"Saya nggak kabur. Saya itu sama istri sengaja ke Salatiga, ada teman yang bisa pengobatan alternatif," kata Ali.

Saat ke Salatiga, kata dia, kondisi kesehatan istrinya semakin memburuk. Bukan hanya menderita diabetes, Wulan yang juga telah ditetapkan tersangka kasus yang sama, juga menderita penyakit lain.

"Istri saya itu sudah sakit dari 2007. Sekarang makin parah," tambah pria berumur 45 tahun itu.

Selama ini, Ali mengaku, terus ditagih para pelanggannya sehingga ia memutuskan untuk mematikan alat komunikasinya. Keluhan para pelanggannya itu dikhawatirkan mengganggu kondisi kesehatan istrinya.

"Kita terpaksa matiin. Kita diteror terus soalnya. Istri saya makin kepikiran," pungkas Ali. (Rmn)