Liputan6.com, Makassar - Sebanyak 36 pengungsi Rohingya asal Myanmar di tempatkan dipenampungan sementara. Mereka ditempatkan di Wisma Budi Jalan Harimau, Kelurahan Maricaya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Salah satu pengungsi asal Rohingya Myanmar, Moh Toyyib mengungkapkan, ia bersama keluarga pengungsi Rohingya lainnya ‎tidak bekerja sedikit pun. Aktivitasnya hanya beribadah, makan, minum, dan tidur.
"Hanya itu keseharian yang kami kerjakan, tidak bekerja apa-apa. Kami dilarang melakukan aktivitas lainnya. Kami hanya bisa beribadah, makan, dan tidur saja, " kata Toyyib di Makassar, Senin (25/5/2015).
Di wisma, Toyyib tinggal bersama 36 lainnya. Mereka terdiri dari 12 anak-anak dan 14 dewasa. Â
"Sudah tiga tahun lebih kami tinggal di Makassar mulai sejak 2012. ‎Sebelumnya ‎kami tiba di Bali lewat Malaysia melalui jalur laut selama 5-6 bulan perjalanan menggunakan perahu kayu. Tahun 2012 di Makassar sampai sekarang," terang dia.
Ia mengaku sampai saat ini belum ada keinginan kembali ke kampung halamannya. Tapi Toyyib berharap ada uluran bantuan pemerintahan Indonesia untuk dibawa ke negara aman untuk mencari perlindungan (suaka) seperti Australia.
"Kami masih menunggu kepastian hingga 3 tahun berikutnya, semoga kami dibantu untuk dibawa ke tempat aman mencari suaka sebab kami tak ingin kembali ke sana (Rohingya)," harap Toyyib.
Selama di pengungsian, Toyyib mengakui seluruh biaya kebutuhan hidup ditanggung Internasional Organization For Migration (IOM). "Semuanya ditanggung oleh IOMÂ baik makanan, minuman, tempat tinggal, biaya kesehatan semua dalam tanggungan organisasi tersebut," ujar dia.
Toyyib menyampaikan rasa terima kasih‎ terhadap masyarakat Makassar yang menerima pengungsi Rohingya dengan baik sejak. (Ali)
Mengintip Kegiatan Pengungsi Rohingya di Penampungan
Mereka ditempatkan di Wisma Budi Jalan Harimau, Kelurahan Maricaya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Advertisement