Sukses

Menhan Pertanyakan Sikap Negara ASEAN Soal Rohingya

Menurut Ryamizard, negara-negara ASEAN yang selalu mendengungkan penegakan HAM harus bisa membuktikan sikapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sampai saat ini ratusan bahkan ribuan warga Rohingya masih mengungsi di Aceh.‎ Mereka 'melarikan diri' dari negaranya, Myanmar atas konflik di sana beberapa waktu lalu.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacuddu menilai, apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk membantu dan menampung sementara para pengungsi Rohingya sudah tepat. Sebab, membantu antarsesama merupakan hal yang paling utama dibanding urusan lain.

"‎‎Kita itu negara Pancasila. Masalah perikemanusiaan itu pertama kali. Yang di depan mata kita urus dulu, kemanusiaan diberlakukan," kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jakarta, Selasa (26/4/2015).

‎Menurut Ryamizard, penyelamatan terhadap para pengungsi Rohingya harus diutamakan. Tapi bukan berarti urusan politik, hukum, dan lainnya tidak penting.

"Urusan politik lihat nanti. Jangan sampai mereka itu tidak diurus. Apalagi bila sampai kapalnya ditenggelamkan, itu tidak betul. Jangankan manusia, binatang juga harus kita selamatkan," ujar dia.

Meski demikian, Ryamizard mempertanyakan sikap negara-negara ASEAN dalam kepedulian mereka untuk membantu sesama. Mengingat, sebelum masuk ke Indonesia, para pengungsi Rohingya sempat masuk ke negara lain seperti Thailand dan Malaysia, namun ditolak.

Menurut Ryamizard, negara-negara ASEAN yang selalu mendengungkan penegakan HAM harus bisa membuktikan sikapnya. Jangan sampai, hal itu hanya jadi omong kosong belaka.

"Kita juga minta pada negara-negara ASEAN ikut membantu. Negara-negara lain yang katanya memang berteguh pada HAM, harus buktikan! Jangan sampai cuma ngomong HAM, HAM, HAM, tapi orang dibiarkan mati. Kita disudutkan masalah HAM, tapi kita tetap tangani," ‎jelas Ryamizard. (Tnt/Mut)

Video Terkini