Sukses

Sekjen PDIP: Soal Isu Beras Plastik, Pemerintah Harus Cepat

Isu beredarnya beras plastik meresahkan masyarakat Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah angkat bicara mengenai isu tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Isu beredarnya beras plastik meresahkan masyarakat Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah angkat bicara mengenai isu tersebut.

Menurut Jokowi, hal tersebut hanya diciptakan oleh sekelompok orang karena tujuan tertentu. Sebab, lebih mahal plastik ketimbang harga beras.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan isu beras plastik tersebut harus dijadikan momentum untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Dia menyarankan pemerintah dan pihak terkait harus bersatu padu menghadapi isu beras plastik.

"Harus bersatu padu menghadapi (isu) beras plastik dan kita gunakan sebagai sebuah momentum upaya untuk membangun kedaulatan bidang pangan," ujar Hasto di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Menurut Hasto, isu beras plastik adalah tantangan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang harus segera diatasi.

"Apa yang terjadi, itu merupakan bentuk tantangan kepada pemerintahan Jokowi-JK. Tentu kita memahami apa yang dihadapi pemerintah hari ini," jelas Hasto.

Hasto pun menegaskan Presiden Jokowi sudah melakukan evaluasi terhadap isu beras plastik tersebut. Karena itu, pemerintah didorong agar cepat memberikan solusi terkait isu beras plastik agar masyarakat tidak semakin resah.

"Tentu saja banyak masukan terhadap Presiden. Sebagai pemimpin yang mendengar aspirasi rakyat, khususnya Presiden, yang mendapat harapan begitu besar dari masyarakat, maka harus segera menciptakan stabilitas masyarakat dan masalah tersebut harus segera diatasi," pungkas Hasto Kristiyanto.

Isu Tak Terbukti

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memastikan, keberadaan beras yang diduga mengandung plastik tidak terbukti kebenarannya. Kepastian tersebut didapatkan setelah uji laboratorium terhadap sampel beras yang diduga mengandung plastik tersebut.

"‎Kami simpulkan bahwa beras yang diduga plastik itu tidak ada," ujar Badrodin usai menggelar rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 26 Mei 2015. (Ans/Yus)