Liputan6.com, Jakarta - Suara aneh dan mengerikan datang dari langit. Berupa dengungan keras, memekakkan telinga, tak beraturan. Mirip latar film horor yang niscaya membuat merinding siapapun yang mendengarnya.
Menanggapi fenomena tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mengatakan tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui suara 'sangkakala' Tuhan. Untuk kiamat itu, sudah pasti akan terjadi. Hal tersebut tertulis dalam Alquran, kitab suci umat Islam.
"Kiamat itu pasti. Tapi waktunya tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT‎, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui seperti apa suara sangkakala itu. Itu hanya dugaan manusia semata," kata Nasir saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Untuk itu, pria asli Aceh itu mengimbau kepada masyarakat khususnya di Indonesia, agar tidak terlalu menduga-duga dengan fenomena suara misterius tersebut. Kata dia, biarkan semua fenomena gaib itu menjadi milik Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya. ‎
"Begitupun semuanya kita serahkan kepada Allah SWT. Dia Yang Maha Tahu Menurut saya jangan sibuk berpikir apakah itu suara sangkakala atau bukan," imbau dia.
Selain itu, Nasir mengatakan, yang paling penting dilakukan seluruh umat manusia adalah terus memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesamanya dan menjalankan perintah Tuhan.
"Yang paling penting mempersiapkan diri dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT saat menghadapi sangkakala kecil yakni berupa kematian," tandas anggota Komisi III DPR tersebut.
Bunyi misterius yang mirip tiupan 'sangkakala' atau terompet itu datang di siang hari, juga tengah malam. Dari mana asalnya, belum diketahui. Video-video merekam kemunculannya di belahan dunia berbeda: Kanada, Ukraina, Amerika Serikat, Jerman, dan Belarus selama hampir 1 dekade. ‎
Tak sedikit juga yang mengaitkan suara misterius tersebut sebagai suara 'sangkakala' Tuhan yang menandakan akhir zaman atau kiamat. (Mut)
Nasir PKS: Tak Ada yang Tahu Suara 'Sangkakala' Sebenarnya
Masyarakat Indonesia diimbau agar tidak terlalu menduga-duga dengan fenomena suara misterius 'sangkakala' tersebut.
Advertisement