Ribuan Warga Parigi Moutong Sulteng Berebut Salaman dengan Jokowi

Liputan6.com, Palu - Ribuan warga Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terlihat antusias menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melaksanakan kunjungan kerja di daerah itu.

Tak ayal, akibat antusiasme warga sampai nekat 'menyerbu' Jokowi demi untuk bersalaman. Kendati mereka telah dihadang-hadang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Warga coba mundur, Pak Presiden mau lewat dulu semua pasti disalami," teriak salah seorang anggota Paspampres di lokasi kegiatan yang dipusatkan di halaman kantor Bupati Parigi Moutong, Jumat (29/5/2015).

Warga yang jumlahnya mencapai ribuan itu terus berdatangan untuk bisa menyalami tangan orang nomor satu di negara ini. Aksi dorong-dorongan sempat terjadi dengan sejumlah personel Paspampres yang berjaga.

"Yang tenang ya, apa kabar semua," begitu kata Jokowi saat menyalami tangan demi tangan warga yang menjulur ke hadapannya.

Jokowi terlihat santai dan terus menyalami satu per satu tangan warga yang ingin bersalaman dengannya sepanjang menuju helipad.

Dalam perjalanan menuju helipad itu, sesekali mantan Walikota Solo bercanda kepada warga yang disalaminya. Bahkan sebelum menaiki heli, Jokowi sempat membagikan kaos berkerah kepada warga yang menyemut di seputaran helipad.

"Ini kaos saya kasih, dipakai ya," kata Jokowi kepada warga kemudian menaiki heli dan meninggalkan Parigi Moutong.

Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ke Parigi Moutong dalam rangka kunjungan kerja bersama beberapa menterinya. Kunjungan kerja itu untuk membagikan kartu sakti.

Di antaranya, kartu asistensi untuk penyandang disabilitas berat, kartu Indonesia pintar, kartu Indonesia sehat, dan kartu keluarga sejahtera.

Sebelum berkunjung ke Parigi Moutong, Jokowi yang didampingi langsung oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola lebih dulu mengunjungi Bahodopi, Morowali untuk meresmikan Pabrik Nikel Semelter milik PT Sulawesi Mining Investment.

Rencananya usai melakukan kunker di Sulteng, Jokowi bersama rombongan langsung bertolak untuk melakukan kunker lanjutan di Sulawesi Barat dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia.