Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama angkat bicara soal proyek rumah susun kemayoran. Dia mengatakan proyek tersebut akan segera dikerjakan.
Pengerjaannya, kata pria yang kerap disapa Ahok ini, akan dikebut. Dengan target selesai dalam beberapa tahun mendatang. "Kita akan bangun 7.000 (unit), akhir tahun 2017 bisa selesai," kata Ahok di Jakarta Fair Kemayoran, Jumat (29/5/2015).
Ia menyebut, nantinya rusun sewa terjangkau ini tidak hanya diperuntukkan bagi pemegangn KTP DKI Jakarta saja. Tetapi, di luar wilayah Ibukota yang bekerja di Jakarta bisa ikut menyewa.
"Begitu (rusun) itu selesai, kita pakai jadi rusun sewa pekerja yang ada di Jakarta. Sekalipun bukan KTP DKI," jelas dia.
"Karena bukan KTP DKI, dia kerja di sini bolak-balik buang jam dan uang," sambung dia.
Menurut Ahok, lebih bijak jika uang ongkos yang jauh dipakai pekerja untuk menyewa rumah di wilayah strategis tengah kota Jakarta. Sebab, suami Veronica Tan ini yakin uang gaji yang banyak tertelan untuk ongkos bisa digunakan untuk sesuatu lebih berguna.
"Kita kasih (harga sewa) 2-3 juta per bulan juga mau dia. Karena kalau dia bolak balik, suami-istri bisa habis 3-5 juta per bulan. Jadi uangnya bisa dia saving untuk beli rumah," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, bukan saja terbuka bagi orang luar Jakarta, rumah susun tersebut nantinya juga diberikan bagi pekerja non Pegawai Negeri Sipil.
"Enggak perlu PNS, bisa saja pegawai swasta yang berkeluarga kita mau kasih," pungkas Ahok. (Ali)
Ahok: Rusun Kemayoran Bukan Hanya untuk Pemegang KTP DKI
Menurut Ahok, lebih bijak jika uang ongkos yang jauh dipakai pekerja untuk menyewa rumah di wilayah strategis tengah kota Jakarta.
Advertisement