Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan sekte Kerajaan Tuhan Eden Lia Aminuddin atau Lia Eden melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya, Lia Eden meminta izin kepada Jokowi untuk mendaratkan UFO di Monas, Jakarta Pusat.
Kabar itu pun menyedot perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Jumat (29/5/2015). Selain itu ada kabar lainnya yang tak kalah penting. Yaitu gelombang panas di India yang membuat jalan aspal meleleh.
Berikut 5 terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Sabtu (30/5/2015)
1. Lia Eden Kirim Surat ke Jokowi Minta Izin Daratkan UFO di Monas
Pimpinan sekte Kerajaan Tuhan Eden Lia Aminuddin atau Lia Eden tak cuma menebar ramalan gempa dahsyat yang bakal mengguncang Jakarta pada akhir Mei 2015. Lia juga mengabarkan tentang kedatangan kendaraan UFO (unidentified flying object) di Jakarta.
Dia mengatakan, kendaraan tersebut akan ditumpangi malaikat Jibril yang mendarat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Karena itulah, Lia Eden mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi yang isinya meminta izin untuk mendaratkan UFO tersebut.
"Untuk itu, kami mengharapkan perkenan Presiden Jokowi bersedia memberi izin pendaratan UFO kami. Adapun pendaratan UFO Jibril sudah pernah kami sinyalkan melalui penampakan UFO kami itu di atas Monas dan terekam oleh ponsel 2 pemuda di Monas," tulis Lia Eden dalam surat kepada Presiden Jokowi.
Selengkapnya.
2. Gelombang Panas India Bikin Aspal Jalan Meleleh
Sudah 1.400 nyawa yang tamat akibat gelombang panas di India. Saking teriknya, aspal jalan pun meleleh dibuatnya.
Jalanan di ibukota New Delhi meleleh saat suhu udara mencapai 45 derajat Celcius atau 113 derajat Fahrenheit. Para ahli memperingatkan, temperatur bisa jadi lebih tinggi.
"Hujan yang tak turun dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kondisi kekeringan serius," kata Menteri Dalam Negeri K.T. Rama Rao di Telangana seperti dikutip dari National Post, Jumat (29/5/2015).
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga muncul sedikit kepanikan. Mudah-mudahan musim hujan segera turun," ujar Rama Rao.
Selengkapnya.
3. Cerita Batu Akik Koleksi Ahok Dibuang Istri
Demam batu akik juga sempat melanda Gubernur DKI Jakarta Ahok. Bahkan pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu sudah mengumpulkan batu-batu indah tersebut sejak masih muda.
Berbagai jenis batu akik dikumpulkan Ahok sejak masih duduk di bangku kuliah. Sewaktu mengerjakan skripsi, mantan Bupati Belitung Timur itu sering mampir ke Cibatu di Garut, Jawa Barat.
Namun saat itu demam batu akik belum menggandrungi masyarakat. Karena itulah batu-batu koleksi Ahok dibuang sang istri, Veronica Tan.
Selengkapnya.
4. Seperti Wina, Wanita ini Jual Rumah Plus Dirinya Sebagai Istri
Menjual rumah sekaligus siap dijadikan istri oleh calon pembeli seolah menjadi tren saat ini. Jika di Yogyakarta ada Wina Lia yang menjual rumah dan siap dipersunting, maka di Kota Malang, Jawa Timur ada Indira Astarisa yang melakukan cara serupa.
Indira Astarisa, seorang single parent berusia 40 tahun ini menjual rumah beserta seluruh isi perabotannya di Kompleks Permata Jingga Blok Pinus nomor 30 Kota Malang. Indira yang juga mantan model kampus ini juga mengaku siap dipersunting oleh calon pembelinya jika sesuai kriteria yang
Keinginan itu diiklankan di sebuah koran lokal terbitan Jawa Timur pada Kamis 28 Mei kemarin. Dalam iklan baris itu tertulis DIJUAL CPT RUMAH Permata Jingga 1,7 M +Prabotan+Bonus Istri Klo Cocok.
Selengkapnya.
5. Anggota DPRD DKI Membela PKL Liar, Ahok Tertawa
Sejak kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Lenggang Jakarta diresmikan, gelombang protes kepada Pemprov DKI Jakarta terus berdatangan. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, bahkan mendatangi PKL liar itu dan membela mereka.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa. Ahok menilai, sikap anggota dewan tersebut memperlihatkan dia tidak mengerti Peraturan Daerah (Perda).
"Anggota DPRD kan lucu, cabut dong Perdanya yang mengatakan Monas adalah ring 1 nggak boleh jualan. Jadi anggota DPRD ngomong aja itu, Pak Syarif anggota terhormat kayak begitu nggak ngerti Perda," ujar Gubernur yang biasa disapa Ahok, di Balaikota Jakarta.
Selengkapnya.