Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Tapi, dia menghargai niat baik wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, yang menyetujui penyelenggaraan pekan raya tersebut. Dia yakin Djarot ingin membantu rakyat kecil.
"Semangat kayak waktu dulu kita baru masuk saja. Pikir mau nolong yang kecil, dia enggak tahu yang kecil banyak yang main," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (1/6/2015).
Ahok menegur keras Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, karena mengizinkan event itu berlangsung. menurut Ahok, Djarot tidak pernah berkoordinasi dengannya soal PRJ Senayan. "Memang berantakan. Makanya saya sudah tegur Pak Wagub," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta.
Ia teringat dengan semangat membangun Jakarta bersama Jokowi dulu. Tapi, niat baik itu banyak dimanfaatkan orang untuk meraup keuntungan tersembunyi. "Dia (wagub) main tanda tangan saja," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Agar tidak terjadi masalah serupa, Ahok menegaskan Djarot tidak boleh lagi memberi izin apapun. Semua izin yang berkaitan dengan Pemprov DKI harus melalui gubernur.
"Makanya, saya bilang ke Pak Wagub enggak bisa lagi kayak gini. Bagi saya, ini tidak boleh terjadi lagi. Tahun depan enggak boleh lagi keluar surat pakai wagub, enggak ada cerita surat dari wagub," ujar Ahok.
PRJ Senayan digelar 30 Mei-5 Juni 2015 di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Warga dapat menikmati segala suguhan di PRJ Senayan dengan gratis.
Saat membuka PRJ Senayan, Djarot mengaku senang PRJ 2015 Senayan bisa terselenggara. Sebab, sangat berguna bagi rakyat kota Jakarta. "(Acara PRJ ini) dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat," kata Djarot, Sabtu 30 Mei 2015.(Bob)
Advertisement