Liputan6.com, Makassar - Peringatan Hari Lahir Pancasila di Makassar, Sulawesi Selatan diwarnai dengan teror bom. Kantor Datascrip di Jalan Ratulangi Makassar mendapat ancaman bom dari orang yang tidak dikenal melalui telepon.
Telepon gelap ke pusat servis kamera itu diterima Dewi Reski (28), seorang staf Datascrip, pukul 10.44 Wita. Penelepon menginformasikan ada bom yang akan meledak di kantor tersebut.
"Karena ketakutan, saya langsung menutup telepon ancaman tersebut," kata Dewi, Senin (1/6/2015).
Selang beberapa menit, lanjut dia, pelaku kembali menelepon dan menyampaikan dalam waktu 15 menit bom akan meledak.
"Saya lalu menyampaikan kejadian ini ke Sukri (38) Branch Manager Datascrip. Tapi ternyata tidak hanya saya, Ridwan yang merupakan Supervisor Divisi Service juga mendapat telepon ancaman itu dan akhirnya melaporkan kejadian ke kepolisian," tutur Dewi.
Setelah menghubungi kepolisian, Satuan Penjinak Bom Brimob Polda Sulselbar tiba di tempat kejadian. Mereka langsung menyisir kantor tersebut untuk mencari benda yang dimaksud.
Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Tri Hambodo mengatakan, telah melakukan olah TKP dan menelusuri nomor yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksi terornya.
"Tim akan koordinasikan dengan pihak Telkom untuk melacak nomor ponsel yang digunakan pelaku, sementara dalam hasil penyisiran tak ada benda yang menyerupai bom ditemukan atau hasilnya nihil," kata Tri Hambodo kepada Liputan6.com. (Bob/Mvi)
Peringatan Hari Lahir Pancasila di Makassar Diwarnai Teror Bom
Telepon gelap ke pusat servis kamera itu diterima Dewi Reski (28), seorang staf Datascrip, pukul 10.44 Wita.
Advertisement