Liputan6.com, Jakarta - Mantan Dirut PT PLNÂ Dahlan Iskan memenuhi panggilan pemeriksaan Kejati DKI Jakarta. Ia datang setelah mangkir 3 kali untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan 21 gardu induk Jawa-Bali- Nusa Tenggara Barat senilai Rp 1,063 triliun.
Dahlan didampingi kuasa hukumnya, Pieter Talaway tiba di Gedung Kejagung pada pukul 09.30 WIB pagi. Hampir 9 jam, Dahlan diperiksa sebagai saksi hingga pukul 19.30 WIB.
Usai diperiksa penyidik sebagai saksi, Dahlan mengaku hal ini sebagai pengalaman pertamanya.
"Menarik juga jadi saksi. Nanti saja ya, nanti," kata Dahlan di Kejati DKI Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Kuasa hukum Dahlan, Pieter Talaway mengatakan, kedatangan Dahlan untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi pembangunan gardu induk.
"Ya hari ini pemeriksaan sebagai saksi," ujar Pieter.
Kajati DKI Jakarta Adi Toegarisman menyatakan, pemeriksaan Dahlan sebagai saksi dalam memiliki kapasitas sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA). "Pemeriksaan pertama sebagai saksi," kata Adi.
Dalam kasus ini, jaksa telah melimpahkannya ke penuntutan dan menahan 9 tersangka. Mereka adalah Manajer Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali-UPK JJB IV region Jawa Barat FY, Manajer Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali-UPK JJB IV region DKI Jakarta dan Banten SA.
Selain itu, Manajer Konstruksi dan Operasional Jawa, Bali dan Nusa Tenggara INS, pegawai PLN proyek induk pembangkit dan jaringan Jawa Bali ITS, Asisten Engineer Teknik Elektrikal di UPK JJB 2 PT PLN, Y.
Yang menjadi tersangka lainnya adalah Deputi Manager Akuntansi di Pikitring Jawa Bali Nusa Tenggara PLN, AYS, pegawai PLN proyek induk pembangkit dan jaringan Jawa Bali YRS, pegawai PLN proyek induk pembangkit dan jaringan Jawa Bali, EP, dan pegawai PLN Proring Jateng dan Yogyakarta, ASH ().
Kejaksaan juga menyelidiki 6 tersangka lain yang diduga pegawai PLN. (Ali)
Dahlan Iskan Diperiksa Kejati DKI Soal Dugaan Korupsi Gardu Induk
Ia datang setelah mangkir 3 kali untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan 21 gardu senilai Rp1,063 T
Advertisement